Harga Beras di Magetan Terus Melonjak, Capai Rp 16 Ribu per Kilogram
- Istimewa
“Stoknya menipis, tidak ada barang, hari ini sudah mulai kosong, katanya dari Bulog juga bakal dikurangi pengirimannya,” tambahnya.
Heny menambahkan, para pedagang di Pasar Sayur Magetan itu rata-rata malah mendapat pasokan beras dari luar wilayah Magetan. Hal itu lantaran di Kabupaten Magetan belum memasuki musim panen dan intensitas hujan di wilayah itu masih tinggi. Akibatnya banyak dari pemasok yang beralasan tidak bisa mengirim barang karena terhambat adanya hujan.
Hal senada dikatakan Sulasmi, pedagang beras di Pasar Sayur Magetan. Dia menuturkan beras kualitas rendah saat ini sudah bertengger di angka Rp12.000 per kilogram. Itu pun beras tak layak konsumsi.
“Kalau yang terendah harganya Rp12.000 itu beras yang biasa untuk campuran pembuatan kerupuk. Tidak hanya beras mayoritas bahan pangan harganya naik semua,” katanya.
Sulasmi menambahkan, beras kualitas rendah itu banyak dibeli masyarakat untuk dikonsumsi. Selain murah, beras itu dinilai menjadi alternatif untuk menghemat pengeluaran.
Selain beras, kenaikan juga terjadi di beberapa komoditas barang kebutuhan pokok. Minyak goreng curah yang biasanya dijual Rp14.000 kini merangkak naik hingga Rp16.000. Selain harganya naik, stok minyak juga sudah menipis.
Hal yang sama juga terjadi untuk harga gula pasir. Harga semula di angka Rp14.000 per liter kini menjadi Rp17.000 per liter. Kenaikan yang terbilang serentak ini terjadi sejak Pemilu 2024 lalu. Dan belum turun hingga Pemilu berakhir.