Menko PMK Dukung Menag Yaqut soal Aturan Suara Toa Masjid Tak Berisik selama Ramadan

Menko PMK Muhadjir Effendy di Surabaya
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

Saat tadarus Alquran misalnya, kata Muhadjir, kegiatan ibadah tersebut bisa dijalani tanpa beradu suara keras. "Nggak harus adu keras-kerasan [suara] kan," tutupnya.

Moorlife Ajak Lima Ribu Anak Yatim di Seluruh Indonesia Berbuka Puasa Bersama

Seperti diketahui, Menag Yaqut mengeluarkan aturan baru terkait penggunaan pengeras suara atau Toa di masjid dan musala. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menag No. 05/2022 tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala.

Salah satu poin penting dalam SE tersebut adalah pembatasan waktu penggunaan pengeras suara luar masjid. Penggunaan pengeras suara luar masjid maksimal hanya 10 menit.

Kalbe Farma dan IDI Edukasi Kesehatan Lambung di Kampus-Kampus Selama Ramadan

Dalam SE tersebut, pembatasan ini berlaku untuk pembacaan Al-Quran atau selawat/tarhim sebelum azan Subuh. Juga berlaku untuk pengumuman mengenai petugas Jumat, hasil infak sedekah, pelaksanaan Khutbah Jumat, Salat, zikir, dan doa.

Sementara itu, untuk kegiatan lain seperti salat tarawih, tadarus Alquran, ceramah/kajian Ramadan, dan takbir Idul Fitri, hanya boleh menggunakan pengeras suara dalam.

IKA PPM Gelar Charity Concert Cinta Kasih Ramadan 2025

Aturan baru ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang mendukung, ada pula yang menentang.