Hadir saat Bakti Sosial Bareng TNI AL, Pj Gubernur Jatim: Perbaikan Infrastruktur Jadi Prioritas

Pj Gubernur Jatim serahkan bantuan ke warga Bawean
Sumber :
  • Nur Faisal/ Viva Jatim

Gresik, VIVA Jatim- Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menggelar Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan untuk warga korban gempa di Pulau Bawean, Gresik, Sabtu 30 Maret 2024. 

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

TNI AL secara khusus menggelar berbagai layanan kesehatan gratis untuk warga masyarakat Bawean sekaligus juga menggelar layanan trauma healing khusus untuk anak-anak.

Kepala Staf Angkatan Laut Muhammad Ali juga menyerahkan bantuan berupa bahan pangan, selimut, pakaian dan lain sebagainya sebanyak 11 truk yang diangkut menggunakan KRI Teluk Banten 516 dari Lantamal V Surabaya menuju Bawean. 

Jelang Pilkada, Adhy Karyono Minta Tokoh Lintas Agama Ajak Umat Jaga Persatuan Bangsa

Tidak hanya itu dalam kesempatan ini BPBD Jatim menyerahkan bantuan logistik berupa 100 dus air mineral dan 3.500 terpal dalam kapal tersebut. Serta juga dilakukan penyerahan bantuan dari sejumlah stakeholder Jatim seperti Polda Jatim, BNPB, Lantamal V, dan beberapa perusahaan. 

Pj Gubernur Jatim mengatakan, upaya penanganan gempa di Pulau Bawean baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi, Pusat, dan stakeholder terkait telah berjalan maksimal. Pemprov Jatim selalu memastikan ketercukupan kebutuhan logistik, hingga bantuan psikososial untuk para korban gempa yang saat ini masih banyak yang mengungsi. 

Tiga Desa Wisata Jatim Borong Gelar di ADWI 2024

“Tanggal 25 Maret 2024 kemarin kami sudah mengirimkan bantuan logistik seperti beras, nasi siap saji, mie instan, minyak goreng, makanan bayi, tenda, terpal, kasur lipat dan lain sebagainya. Selain itu kami juga sudah menerjunkan relawan Jatim Social Care dan Tagana untuk memberikan dukungan psikososial berupa trauma healing,” ujarnya. 

Berdasarkan data dari BPBD Jatim saat ini terdapat total 10.485 anak-anak, 18.599 dewasa, dan 5.065 lansia di Pulau Bawean yang harus mengungsi akibat gempa. Hal ini dikarenakan gempa yang terjadi pada Jumat (22/3) lalu masih terus diikuti gempa susulan (aftershock). Hingga Sabtu (30/3) pada pukul 12.00 WIB tercatat terjadi 387 kali gempa susulan. 

Halaman Selanjutnya
img_title