Marissa Haque Alami Sindrom Kematian Mendadak, Kenali Penyebabnya

Marissa Haque dan Ikang Fawzi.
Sumber :
  • Instagram.com/ikangfawzi

Tidak ada gejala standar dari SDS. Sebab, sindrom kematian mendadak ini bukanlah penyakit dan gejalanya dapat bervariasi secara signifikan, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. 

Mayat Pria Ditemukan di Kapal yang Tak Terpakai

Tanda-tanda peringatan lain yang dapat menyebabkan SDS mungkin halus. Misalnya, seseorang bisa saja salah mengira gejala aneurisma serebral, leher kaku atau sakit kepala yang hebat, sebagai ketidaknyamanan biasa.

Banyak proses yang diketahui dan tidak diketahui dalam tubuh yang dapat berkontribusi terhadap SDS. Namun, penyakit kardiovaskular memainkan peranan utama secara keseluruhan. 

Pengacara Alvin Lim Meninggal, The Novi Berduka

Kematian jantung mendadak (SCD) adalah penyebab paling umum dari SDS. Ini adalah istilah yang sangat inklusif yang dapat menggambarkan berbagai kejadian kardiovaskular, seperti sindrom kematian aritmia mendadak (SADS), serangan jantung, kejang koroner, miokarditis (radang jantung) dan stenosis aorta (katup aorta yang menyempit). 

Namun, SDS juga tidak terbatas pada kejadian kardiovaskular. Beberapa contoh kondisi non jantung yang juga dapat menyebabkan kematian mendadak, antara lain epilepsi, asma, emboli paru, pendarahan otak, stroke, aneurisma otak, anafilaksis (reaksi alergi yang parah), krisis hipertensi (lonjakan hipertensi yang tiba-tiba dan parah), abses otak, dan meningitis. 

Balita di Lamongan Ditemukan Meninggal di Empang Belakang Rumah

Dalam banyak kasus, penyebab kematian mendadak tidak pernah bisa dijelaskan. Ketika terjadi pada orang dewasa, kondisi ini dapat disebut sebagai sindrom kematian dewasa mendadak. Demikian pula, kematian pada bayi yang tidak dapat dijelaskan, disebut sebagai sindrom kematian bayi mendadak.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Mengenal Sindrom Kematian Mendadak, Seperti yang Dialami Marissa Haque