Petani Senang Hasil Panen Terserap Bulog dengan Harga 6.500 di Trenggalek

Gabah hasil panen petani
Sumber :
  • Madchan Jazuli

Trenggalek, VIVA Jatim-Panen raya padi sudah mulai berlangsung di beberapa daerah, salah satunya di Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Petani merasa senang karena ada selisih harga dibandingkan dengan dibeli oleh tengkulak.

Ini Pentingnya Cek Kesehatan Hewan Peliharaan, Jangan Sampai Banyak Virus

Salah satu petani asal Mboto, Desa Karanganom, Yulianto mengaku dengan harga yang dipatok bulog membuat petani agak lebih memiliki nilai tambah saat panen. Sebab, harga-harga sebelumnya tidak teratur saat dibeli oleh tengkulak.

"Kalau ada Bulog harganya lebih mendingan yaitu Rp 6.590 per kilogram. Daripada dibeli tengkulak tengkulak dibawah 6 ribu sekitar 5.800 sampai 5.900,nmending dibeli Bulog," ujar Yulianto, Jum'at, 11 April 2025.

Untungkan Petani, Wabup Gresik Bersyukur Ketersediaan Pupuk Memadai

Sawah yang ia kelola bersama sang ayah seluas 10 ru (sebutan masyarakat setempat) atau sama dengan 1.406,25 meter persegi. Namun yang dipanen oleh mesin gunting masih 80 ru dan menghasilkan 18 karung.

"Tadi tanahnya yang di gunting sekitar 80 ru hasilnya 18 sak (karung). Sementara yang kami jual 10 sak," bebernya.

IHM dan AHL Sosialisasi Paket Insentif untuk Calon Pekerja dari Trenggalek

Marcos, sebutan akrab petani ini berharap ke depannya lebih baik lagi. Pemerintah dijarapkan untuk meningkatkan harga gabah tidak hanya Rp 6.500 per kilogram. Mengingat biaya perawatan padi sampai panen terbilang besar.

"Kalau bisa 7 ribulah, tidak 6.500. Kalau dari Bulog segitu, maka di tengkulak bisa 6 ribu keatas," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
img_title