Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim Bermanfaat untuk Mitigasi

Peresmian Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim
Sumber :
  • Pemprov Jatim

Sidoarjo, VIVA Jatim-Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meresmikan Taman Edukasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim di Kantor BPBD Jatim, Waru, Sidoarjo, Kamis, 19 Desember 2024. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pj Gubernur Adhy didampingi Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto.

25 KK Terdampak Longsor di Pucanganak Trenggalek

Adhy mengapresiasi dan berterimakasih kepada BPBD Jatim yang telah membentuk taman edukasi bencana bagi masyarakat Jawa Timur. Menurutnya, dengan adanya taman ini maka masyarakat akan mendapatkan pelajaran mitigasi yang tepat manakala terjadi bencana seperti gempa bumi, longsor, maupun banjir.

"Saya sangat bangga, salut dan terima kasih kepada BPBD Jatim. Karena untuk bisa mengurangi risiko terjadinya bencana yang menimbulkan korban, 70 persen kekuatan kita itu adalah bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Dan dengan adanya taman edukasi ini, kita berharap itu bisa terwujud," ujar Adhy.

Daftar UMK Daerah di Jatim Tahun 2025 dengan Besaran 2 Jutaan Rupiah

Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti simulator gempa, virtual reality penanggulangan bencana, ruang hening dan tenda pendidikan bencana baik longsor maupun banjir.

Adhy menyebutkan, dengan adanya fasilitas seperti simulator tersebut, masyarakat dapat mendapatkan pengalaman sekaligus cara untuk mengurangi risiko terjadinya korban bencana.

38 Rumah di Trenggalek Terdampak Tanah Gerak, Ratusan Orang Mengungsi

"Sekarang ada simulator gempa. Tentu kalau semakin banyak orang yang mencoba dari mulai anak-anak maka mereka semakin punya kapasitas minimal untuk bisa menolong dirinya sendiri, minimal merasakan ketika gempa atau minimal tahu apa yang harus dilakukan," katanya.

Selain itu, Adhy juga menyampaikan terkait posko bencana yang dilengkapi dengan data. Selama ini, ketika terjadi bencana, bantuan yang dikirim tidak sesuai dengan kebutuhan para korban.

Halaman Selanjutnya
img_title