Harga Jagung di Mojokerto Anjlok, Bulog Gerak Cepat Akan Beli Rp 5.500 per Kg
- VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah
Mojokerto, VIVA Jatim – Polres Mojokerto menggelar audensi bersama pihak terkait untuk mengatasi anjloknya harga jagung di tingkat petani saat musim panen. Hasilnya, Bulog akan membeli Rp 5.500 per kilogram (kg) sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), baik berupa jagung pipil kering maupun basah.
Audensi itu dipimpim Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto pada Sabtu, 22 Februari 2025. Diikuti oleh Pemimpin Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Mojokerto Muhammad Husin, Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto Nuryadi, Perwakilan Pupuk Indonesia Singgih.
Hadir juga Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dwi Yuhenny, perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Mojoketo Rindahwati dan perwakilan petani.
Irham mengatakan, Polres Mojokerto mengelola 32 hektare (ha) lahan tidur menjadi kebun jagung sejak 3 bulan lalu. Program di bidang ketahanan pangan ini bekerjasama dengan kelompok tani.
Saat ini, lahan seluas 17,58 ha sudah dipanen dan menghasilkan 103,4 ton jagung pipil. Sayangnya, jagung pipil basah dibeli murah oleh perorangan dengan harga Rp 3.500 per kg. Harga tersebut jauh di bawah HPP yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional.
Hasil dari petemuan ini, kata Ihram, Bulog sepakat akan membeli jagung hasil petani di Mojokerto sesuai HPP tanpa memandang kondisi basah maupun kering.
“Belum bisa dibeli oleh Bulog karena regulasi. Kedepannya akan dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 5.500 per kg. Tentunya diluar pembiayaan blower pipil, tapi mengabaikan kering ataupun basah,” katanya.
Pertemuan ini juga menghasilkan kesepakatan untuk memperluas lahan pertanian jagung berkualitas di Mojokerto melalui penyediaan benih unggul dan pupuk. Terutama saat mengadapi musim kemarau mendatang.
“Mulai sekarang, kami sepakat dengan Bulog, Disperta, petani, dan BPS untuk meningkatkan cara bercocok tanam yang baik. Sehingga menghasilkan jagung berkualitas. Alhamdulillah di Mojokerto tidak mengalami kesulitan distribusi pupuk,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Mojokerto Muhammad Husin menyampaikan, ada dua mekanisme pembelian jagung di tingkat petani Mojokerto. Pertama, Bulog akan membeli jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen.
Mekanisme kedua, Bulog akan membeli jagung pipilan basah yang akan dikeringkan oleh mitranya sendiri. Dua mekanisme tersebut sama-sama dihargai Rp 5.500 per kg. Meski di dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025, harga Rp 5.500 hanya diperuntukkan jagung pipil kering.
“Manakala pipil basah, bisa kami serap namun untuk pengeringan kami berkerjasama dengan mitra pengeringan jagung. Namun, untuk (biaya) pengeringan menjadi beban kami. Harganya tetap sama Rp 5.500 per kg,” ungkap Husin.
Dia juga memastikan, beban biaya ongkos angkut juga akan ditanggung Perum Bulog Kantor Cabong Mojokerto. Jagung disimpan di Gudang yang telah disiapkan sebagai Cadangan Jagung Pemerintah (CDC).
“Kalau nanti gudang kami terbatas, makan akan menyewa kepada pihak swasta,” tandasnya