Larang Media Lakukan Siaran Langsung Sidang Kanjuruhan, Prof Bowo Kritik PN Surabaya 

Polisi sedang geladi bersih sidang Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • Istimewa

Bila memang terkesan menutup diri dari umum, Bowo khawatir akan muncul beragam persepsi miring perihal tersebut "Kalau seperti ini, berarti jadi rasa keadilan tidak ada. nah, kalau seperti itu ada apa? ada rekayasa apa? ada setting apa ini? Ini kembali ke zaman dulu, sudah bukan demokrasi seperti yang dibuka oleh Gus Dur," paparnya.

Pelajar di Mojokerto yang Setubuhi Gadis yang Baru Kenal Medsos Dituntut 2 Tahun Pidana Pembinaan

Menurut Bowo, bicara demokrasi dalam sidang Kanjuruhan, hanya isapan jempol saja. Menurutnya, hal tersebut sudah terbukti.

"Ini seakan-akan hukum itu ada keterbatasan, karena di dalam konstitusi setiap orang di mata hukum sama, kecuali anarkis. Kalau cuma menonton doang kenapa emangnya? berarti pengadilan tidak adil, padahal kan tempatnya mencari keadilan," ujarnya.

Jaga Sinergitas dengan Pihak Keamanan, Polres Trenggalek Gelar Jambore Suporter

Bowo menegaskan, apa yang dilakukan pengadilan dinilai melanggar hukum. Terlebih, amanah dari UU RI.

"Bagi pengadilan, kalau tidak benar-benar terbuka, ini salah besar, melanggar UU," ungkapnya.

Sikapi Tragedi Stadion Joko Samudro, Manajemen Gresik United Keluarkan Pernyataan Sikap

Bowo menjelaskan, seyogyanya, hal itu hanya masalah teknis saja dan bagaimana antar instansi mensinergikannya. Lalu, ia menyoroti perihal diskriminasi perihal tersebut.

"Apalagi ini disoroti internasional apalagi FIFA karena Indonesia dianggap gak mampu melakukan kegiatan persepakbolaan, itu di mata dunia loh. Sebetulnya, ini kebijaksanaan gak ngetren dan nggak populis. orang akan curiga, ada apa sebetulnya? konspirasi kah?," tutupnya.