Hadiri Musywil Aisyiyah, Khofifah Apresiasi Kontribusi Aisyiyah dalam Peningkatan IPM Jatim
- Istimewa
Ia lalu menyebutkan, dakwah bisa dilakukan melalui banyak cara. Yaitu dengan lisan atau perkataan (dakwah bil lisan) serta perbuatan (dakwah bil hal), melalui tulisan (dakwah bil kitabah), dan melalui pendekatan ekonomi sehari-hari (dakwah bil mal).
"Dakwah memberikan solusi untuk how to solve the problem bagaimana kita menjadi problem solver, yang paling mudah contohnya bagaimana dakwah bil mal akan memberikan penyelesaian masalah dari apa yang dihadapi sehari-hari. Tapi dakwah dan penyelesaian ini sekarang harus sesuai dengan format modern, terutama di bidang ekonomi," ujarnya.
Terkait hal itu, gubernur perempuan pertama Jatim itu berpesan pada segenap jajaran PD Aisyiyah untuk dapat menerapkan konsep dakwah yang bisa menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari. Sebab, masalah keseharian kini sudah menjadi lebih kompleks karena dampak digitalisasi. Konsep dakwah ini disebutnya sebagai dakwah bil IT. Mari kita bangun IT untuk kebaikan bukan sebaliknya.
"Apa yang terjadi kini lebih modern lagi, karenanya dakwah bil IT harus menjadi penguatan terhadap dakwah bil kitabah yang sangat kuat basisnya dalam tradisi muhammadiyah," katanya.
Ia pun mengapresiasi gerakan Aisyiyah yang selama ini juga telah menjalankan dakwah bil kitabah dengan sangat baik. Yang impact nya juga pada peningkatan IPM Jatim.
"Kontribusi Muhammadiyah dalam pembangunan manusia sangat luar biasa, baik melalui ilmu pengetahuan, sosial dan kesehatan. Kekuatan Aisyiyah di akar rumput juga luar biasa," puji Khofifah.
Sejalan dengan Gubernur Khofifah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayyinah pun memiliki semangat yang sama. Aisyiyah, ujarnya, akan senantiasa berdakwah melalui pendidikan perempuan dan penerus bangsa Indonesia serta memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan sosialnya.