Ekspresikan Rumah Kebangsaan, PDIP Jatim Gelar Perayaan Imlek

PDIP Jatim Gelar Perayaan Imlek
Sumber :
  • Nur Faishal/ Jatim Viva

Dia lantas mengurai singkat ikhwal Imlek yang sekarang bisa dirayakan etnis Tionghoa di Indonesia secara terbuka. 

Mas Dhito Yakin Ganjar Pemimpin Ideal: Patuh Demokrasi dan Setia pada Rakyat

Menurutnya, Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional di saat pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Ini menindaklanjuti kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebelumnya, yang mengeluarkan Keppres No.6/2000 tentang pencabutan Inpres No.14/1967.

Inpres No 14/1967 yang dikeluarkan di masa orde baru itu isinya menetapkan bahwa seluruh Upacara Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Tionghoa hanya boleh dirayakan di lingkungan keluarga dan dalam ruangan tertutup. 

Presiden Boleh Kampanye, Puan: Biar Rakyat yang Menilai

Dengan Keppres 6/2000, masyarakat Tionghoa diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya termasuk merayakan upacara-upacara keagamaan seperti Imlek, Cap Go Meh dan sebagainya secara terbuka.

"Lalu saat Ibu Mega menjadi presiden, beliau mengeluarkan Keppres Nomor 19 Tahun 2002 yang isinya menetapkan perayaan Imlek sebagai hari libur nasional," bebernya.

Mas Dhito Fasilitasi Seribu Pendukung Ganjar-Mahfud Hadiri Hajatan Rakyat Jawa Timur

Sedang koordinator perayaan Imlek 2574 PDIP Jatim Eddy Tarmidi mengatakan, perayaan Imlek pertama yang digelar DPD Jatim ini dihadiri seluruh struktur, fungsionaris, badan dan sayap PDI Perjuangan, serta tokoh masyarakat Tionghoa di Jawa Timur.

Melalui perayaan ini, pihaknya ingin menunjukkan kepada masyarakat, soal komitmen PDIP sebagai rumah besar kaum nasionalis.

Halaman Selanjutnya
img_title