Polemik Bagi-bagi Amplop Said Dinilai Cederai Sakralitas Masjid
- Nur Faishal/Viva Jatim
Masyarakat Jadi Korban
Aksi bagi-bagi amplop tersebut rupanya berhasil menarik perhatian masyarakat. Bahkan sebagian dari mereka sempat termakan isu hoaks yang mengabarkan bahwa di salah satu masjid di Sumenep akan ada bagi-bagi amplop.
Mereka pun ramai-ramai mendatangi masjid Nurul Jadid itu yang berada di Dusun Banjeru, Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura. Pengurus takmir masjid merasa heran jumlah jamaah salat tarawih malam itu jauh lebih banyak dari biasanya. Sebab pihak takmir tidak pernah mendapatkan informasi adanya pembagian amplop.
Namun sayangnya, amplop yang mereka tunggu-tunggu tak kunjung datang. Usut punya usut, ratusan masyarakat yang datang dari desa-desa sebelah itu rupanya termakan isu hoaks.
Masyarakat sebagai objek sekaligus subjek dari politik praktis ini, menurut Kiai Dardiri, telah menjadi korban. Mereka menjadi korban dari sistem politik dan diposisikan sebagai pemilik suara yang bisa dibeli.
"Masyarakat itu korban dari sistem politik liberal yang butuh banyak biaya. Masyarakat diposisikan sebagai voter yang bisa dibeli. Setidak-tidaknya uang yang dibagikan diharapkan oleh para politisi bisa memperoleh dan merebut suaranya," ujarnya.
Pentingnya Kesadaran Bersama