Guyonan Gus Yahya saat Kopdar Nasional 14 Tahun Terong Gosong di Mojokerto, Takut Dikudeta
- M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Jatim –Republik Terong Gosong menggelar Kopdar Nasional 14 Tahun di Pondok Pesantren Al Misbar, Mojokerto pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Kopdar ini turut dihadiri Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Wakil Menteri (Wamen) BUMN Pahala Nugraha Mansury, Ketua PBNU yang sekaligus Presiden Republik Terong Gosong, KH Yahya Cholil Staquf.
Sebelum acara puncak dihelat, para tamu undangan dan peserta yang hadir mekan bersama Barbeque Spesial Sambal Terong. Makanan disajikan dengan nampan ala santri. Duduknya pun lesehan.
Setelah makan bersama, baru Gus Yahya, Mensos Risma, Wamen BUMN Pahala Nugrah menyampaikan sambutannya.
Adanya penjabat negara yang datang membuat Gus Yahya melempar guyonan atau candaan. Gus Yahya melempar candaan bahwa sebetulnya Republik Terong Gosong adalah komunitas guyonan. Kalau dihadiri penjabat, acara jadi serius dan tidak bisa guyon.
"Sebetulnya terong gosong ini komunitas guyon, sekarang ini mengundang menteri , wakil menteri segala ini, malah ra sido guyon," kata Gus Yahya sambil tertawa dihadapan puluhan anggota Republik Terong Gosong.
Ia memperkenalkan kepada Risma dan Pahala jika dirinya merupakan Presiden Republik Terong Gosong. Dimana, Republik Terong Gosong menerapkan sistem demokrasi langsung tanpa ada tatanan penjabat, seperti DPR.
Gus Yahya kembali melempar Guyonan. Ia mengatakan, karena menerapkan sistem demokrasi langsung itulah membuat dirinya tak berkutik yang harus menuruti kemauan anggotanya.
Ia mengaku takut dikudeta jika tidak menuruti kemauan anggota. Spontan pernyataan itu disambut gelak tawa yang hadir. Tak terkecuali Risma dan Pahala.
"Mau gimana lagi, saya ini Presiden dengan demokrasi langsung, nggak pakek DPR gak pakai apa, semau-mau mereka sendiri, kalau tidak nurut nanti saya dikudeta nanti," ungkap Gus Yahya.
Diakhir sambutan, Gus Yahya berharap Republik Terong Gosong bisa terus berkembang dan bermanfaat ke arah yang lebih baik. Ia juga berpesan kepada anggotanya untuk meneladani para pendahulu dalam segala hal. Terutama dari segi kesederhaan.
Ia meminta maaf, jika selama ini tidak terlalu fokus di Republik Terong Gosong, karena menjabat sebagai Ketua PBNU. Lagi-lagi Gus Yahya melampar gayonan.
"Mohon maaf saya ini nyambi sebagai Ketua PBNU, tugas-tugas Kepresidenan tidak begitu efektif, maka kala sampean kepingin dagalen, ya bikin dagelan sendiri," ujarnya.