Anggaran Terkepras Separuh Lebih, Dinas PU SDA Perlu Putar Otak Tangani Irigasi

Dinas PU SDA di UPT Sungai Brantas Kediri Korwil Malang
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Pembangunan infrastruktur di Jawa Timur nampaknya harus terpikirkan secara matang, khususnya terkait penanganan normalisasi sungai dan sistem irigasi untuk mendukung sektor pertanian. Pasalnya banyak sungai dan sistem irigasi yang harus dilakukan peremajaan akibat kerap dilanda bencana alam dalam beberapa tahun terakhir.

Baru 35 Persen Kapal Nelayan Prigi Trenggalek yang Kantongi Izin

Namun Dinas PU SDA yang mengatasi sistem sungai dan irigasi harus berpikir lebih terkait penanganan mana yang harus dilakukan terlebuh dahulu agar aliran air tetap maksimal dalam mengairi lahan warga atau yang lainnya. Sebab anggaran untuk dinas tersebut di 2023 terkepras separuh lebih dibanding tahun lalu di 2022.

"Tahun 2022 mendapat Rp 47,3 miliar tapi sekarang tinggal Rp 22,32 miliar," kata anggota Komisi D Martin Hamonangan saat melakukan kunjungan ke UPT Wilayah Sungai Brantas Kediri Korwil Malang Jumat 26 Mei 2023.

Nelayan Enggan Gunakan Jaket Keselamatan saat Melaut karena Ribet

Ia katakan, meski bukan tanpa alasan Pemprov Jatim mengurangi anggaran untuk Dinas PU SDA dan lebih dialokasikan untuk penanganan pasca pendemi Covid-19. Namun politik anggaran yang dilakukan pemprov hendaknya lebih seimbang lagi, pasalnya berbicara irigasi erat kaitannya dengan kesuksesan kebangkitan pangan masyarakat Jatim 

"Keberpihakan Pemprov Jatim untuk urusan SDA perlu diimbangi dengan politik anggaran yang lebih berpihak. Sebab alokasi anggaran yang diberikan Dinas PU SDA tahun ini turun drastis hampir separuh lebih," katanya. 

2 Agen BRI Link di Lamongan Dirampok Pria Bersenpi, Pelaku Pura-pura Jadi Nasabah

Di sisi lain, Kepala UPT Wilayah Sungai Brantas Kediri Korwil Malang Budi Setiawan berharap anggaran Dinas PU SDA Jatim tahun depan bisa ditingkatkan, agar normalisasi sugai dan sistem irigasi lebih maksimal pengerjaannya. Peningkatan nggaran tersebut juga akan berdampak  kepada  UPT Dinas PU SDA yang ada di daerah untuk meningkatkan fungsi irigasi dengan baik di wilayah masing masing.  

"Untuk penanganan titik-titk aliran sungai Brantas yang mengalami banjir saat penghujan lalu, kami sudah kordinasi dengan Dinas. Khususnya menyangkut peralatan alat berat yang harua siap dan standby di lokasi rawan bencana sehingga secepatnya bisa tertangani," jelas Budi.