Jangan Dilanggar! Simak Pantangan Saat Labuh Laut Sembonyo di Trenggalek

Suasana Teluk Pantai Prigi Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim –Tradisi Labuh Laut Larung Sembonyo di Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek menyimpan sejumlah pantangan yang menjadi sebuah pegangan bagi nelayan. Salah satunya saat prosesi Labuh Laut, nelayan tidak diperkenankan untuk pergi melaut.

Pohon Tumbang Sempat Lumpuhkan Jalan Nasional, 2 Korban Dilarikan ke RSUD Trenggalek

Salah satunya nelayan muda, Simon (18) mengatakan pantangan tersebut benar adanya. Dirinya pernah nekat melaut saat masih dalam prosesi Labuh Laut, dan mengalami kejadian yang tak terduga.

"Pengapesannya pas Labuh Laut itu saya pernah mengalami kerusakan mesin. Lalu, ombaknya besar dan angin itu pernah saya alami," ungkap Simon kepada Viva Jatim, Sabtu, 3 Juni 2023.

Perempuan di Trenggalek Tewas Tertimpa Pohon Asam Setinggi 11 Meter

Simon mengaku sudah mengikuti beberapa kali acara Labuh Laut. Ia mengungkapkan acara Larung Sembonyo merupakan acara penting bagi nelayan. Selain sebagai rasa syukur, juga sekaligus menghormati sesama makhluk yang konon menjadi penunggu Laut Selatan.

"Penting mas, soalnya itu bagian adat Jawa. Kita cari ikan tinggal cari, tidak ikut memelihara mas. Itu ibaratkan tanda terima kasih kepada yang punya laut mas. Begitu setau saya mas," beber nelayan yang pernah melaut hingga Sendang Biru Malang.

Pjs Bupati Trenggalek Tanggapi Pandangan Umum Fraksi DPRD terkait Ranperda APBD 2025

Sementara, Ketua Panitia Labuh Laut Larung Sembonyo, H Abi Suprapto menjelaskan, pantangan tersebut berasal dari kesepakatan bersama. Sebetulnya, dahulu tidak boleh melaut hingga 40 hari 40 malam. Mengingat era sekarang globalisasi dan era modern, sehingga dipersingkat menjadi beberapa hari.

"Waktunya dipersempit, tidak banyak waktu kegiatan ini supaya nantinya bisa bekerja kembali akhirnya di persingkat menjadi 4 hari," jelas Abi Suprapto.

Perihal ketentuan tumpeng yang digunakan, ia mengaku harus berukuran tidak melebihi ketinggian 3 meter. Sementara, untuk lokasi larung, Abi menjelaskan jaraknya 3 mill dari bibir pantai. Lokasi tersebut sudah ditentukan sedari awal dahulu.

"Itu arahnya kalau disini namanya seperti disebutkan oleh bayan, berada di Karang Malang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnnya, selain upacara adat nguri-nugri budaya tradisi yang dikemas dalam'Prigi Beach Carnival' itu sekaligus bertujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar. 

Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin menjelaskan agenda ini merupakan wujud rasa syukur nelayan atas hasil tangkapan yang melimpah selama ini. Lalu, tidak hanya menjadi ajang hiburan, labuh laut ini diharapkan memberikan dampak daya tambah ekonomi masyarakat.

"Ini acara tahunan, acara adat larung sembonyo. Ternyata ketika kita melestarikan adat ada efek ungkitan  di sektor ekonomi,” terang Mas Ipin, sapaan akrabnya.