Kisah Inspiratif AKP Suyono Amankan Pulau Terluar, Sewa Kapal Nelayan hingga Tempuh 16 Mill
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Suyono mengaku, nelayan telah memiliki HT yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi. Komunikasi tersebut juga ikut membantu kepolisian dalam memantau di berbagai kondisi, baik di laut ataupun di hutan.
Menurut pria yang pernah menjabat Kapolsek Pule Trenggalek ini mengaku, para nelayan sebagian besar tergabung dalam organisasi Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI). Ketika ada laporan siaga dari nelayan, kepolisian bisa sigap dan responsif lebih cepat menggunakan alat bantu HT.
Total ada 100an nelayan yang sudah memiliki HT. Sinergitas antara nelayan dengan pihak kepolisian membuat Watulimo yang notabene merupakan wilayah pesisir, kondusifitas dan keamanan terjaga.
"Alat komunikasi HT itu yang bisa berkomunikasi dengan kami baik yang ada di laut maupun di pegunungan yang tidak terjangkau sinyal HP," jelasnya.
Pantauan VIVA Jatim, beberapa kejadian laka laut yang terjadi di Watulimo petugas baik dari kepolisian, TNI AL, AD, Polair, Posmat, Basarnas dan relawan mengerahkan kekuatan untuk melakukan pencarian secara responsif.
"Apabila ada nelayan tenggelam, terkena ombak dan sebagainya mudah menginformasikan kepada kami. Sehingga kami akan lebih cepat berkoordinasi dengan instansi terkait," tandasnya.
Terpisah, salah satu warga sekaligus nelayan Kecamatan Watulimo, Wignyo Handoyo menjelaskan bahwa kepemimpinan Kapolsek Watulimo yang saat itu diemban oleh AKP Suyono cukup berkesan. Lantaran, program Padang Pasir dan Kandani efektif diterapkan di masyarakat pesisir.