Gempa Bantul DIY, Plafon Mushola dan Rumah Roboh di Trenggalek
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim – Gempa bumi yang berpusat di Bantul Daerah Istimewa Yogjakarta Jum'at, 30 Juni 2023 malam menyebabkan beberapa kerusakan di Trenggalek. Setidaknya, mushola plafon ambruk dan satu rumah di bagian depan roboh.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono mengungkapkan mushola tersebut di wilayah Dusun Jagul Desa Siki Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Gempa membua genting pecah dan plafon ambruk di Mushola Mimbarnur.
"Kerugian material (di mushola) perkirakan kurang lebih Rp 1,5 juta," ungkap Triadi Atmono diterima Viva Jatim, Sabtu, 1 Juli 2023.
Tak hanya itu, gempa yang tidak berpotensi tsunami mengakibatkan rumah atasanama Lilik Sudarmi sebagian roboh. Terletak di RT 10 RW 04 Dusun Kedekan Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari.
Beberapa barang berharga yang ikut tertimpa diantaranya satu sepeda motor Supra Fit, satu buah sepeda motor Beat. Lalu, ada tiga buah diesel sawah, lima karung gabah dan dua zak pupuk dan beberapa jam tangan dagangan.
"Rumah (separuh rusak berat/ tempat penyimpanan hasil panen padi)," terang Triadi.
Pria yang sebelumnya pernah menjabat Kasatpol PP Trenggalek ini menambahkan, total ada dua KK yang terdampak. Yaitu Lilik Sudarmi (60 tahun) dan Ahmad Nur Rohman (Kepala keluarga) (28 tahun) dengan istri Putri Gusmawati (27 tahun) serta anak Farel Ervan Ardiansah (4 tahun).
Pihaknya melakukan tindakan bersama tim gabungan TRC, Relawan BPBD, Babinsa, BKTM, SATPOL PPK, Tagana, Perangkat Desa serta warga mendatangi lokasi kejadian. Termasuk mendata kejadian dan mengarahkan warga terdampak untuk berpindah sementara di lokasi yang lebih aman.
"Kami menyarankan Ibu Lilik Sudarmi dan keluarga untuk tinggal dirumah saudara untuk sementara," tandasnya.
Sebagai informasi, gempa bumi terasa hingga di Trenggalek cukup terasa dengan durasi agak lama. Seperti di Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek masyarakat berhamburan keluar rumah dan beberapa ada yang membunyikan kentongan sebagai tanda bahaya.
