Kronologi Seorang Ibu dan Anak Tewas tak Wajar di Malang

Ilustrasi jenazah
Sumber :
  • Istimewa

Malang, VIVA Jatim – Seorang ibu dan anak diketahui tewas secara tidak wajar di rimah kontrakan di Karangploso, Malang, Jawa Timur pada Jumat, 21 Juli 2023 sekira pukul 07.00 WIB. Diketahui keduanya berinisal M (32) dan A (3).

Emperor Spa Surabaya Terbakar, 2 Karyawan Cantik Sesak Napas

Menurut keterangan ketua RT setempat, Ahmad Toyib Fadhilah, di rumah kontrakan itu, M tinggal bertiga bersama anak dan suaminya bernama Anton. Dua pekan terakhir sebelum tragedi itu terjadi, Anton tidak nampak berada di rumah lantaran pulang ke daerah asalnya di Probolinggo. 

"Yang saya dengar sempet terjadi cekcok antara korban sama suaminya. Terus suaminya sama anaknya itu pulang ke Probolinggo. Nggak berselang lama istrinya ini nyusulin ngambil anaknya," kata ketua RT dikutip dari VIVA, Sabtu, 22 Juli 2023.

Pohon Tumbang akibat Angin Kencang di Mojokerto, 3 Orang Luka

Toyib lantas menceritakan awal mula warga menemukan M dan A meninggal dunia di rumah kontrakan. Hal itu berawal dari kecurigaan warga melihat aktivitas tak biasa di rumah itu. Warga yang penasaran langsung melihat ke dalam rumah.

"Biasanya itu anaknya kalau pagi nangis, tapi hari ini kok enggak kedengeran. Warga penasaran dan mencoba memeriksa rumahnya. Warga lapor saya dan saya datangi rumah terkunci dari dalam," ujar Toyib.

Suara Khofifah-Emil Berpotensi Raih 60 Persen Versi Quick Count Poltracking

"Kami akhirnya mencoba mencongkel jendela di bagian kanan dan masuk. Saat dilihat ternyata anaknya tergeletak di kamar bersimbah darah. Terus dicek lagi ibunya ada di dapur posisi tergantung,” kata Toyib.

Toyib mengatakan informasi yang diterima dari warga, M dalam 3 pekan terakhir sering didatangi rentenir yang menagih utang hingga malam hari. Bahkan Toyib sempat mengkonfirmasi kabar itu ke salah satu rentenir.

Informasinya, M mengajukan pinjaman sebesar Rp1,5 juta lalu disetujui. Dengan kompensasi hanya mendapatkan uang Rp1,1 juta usai dipotong biaya administrasi.

"Saya sempet tanya ke salah satu rentenir yang tadi pagi datang bilang dari koperasi di Kota Batu mau menagih utang. Kasihan pengajuan utang Rp 1,5 juta tapi dapat cuma Rp1,1 juta. Per bulannya harus membayar Rp180 ribu sebanyak 10 kali. Mungkin korban ini pada akhirnya depresi karena ditagih terus sama rentenir tersebut," tutur Toyib.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Karangploso Aipda Eko Nugroho mengatakan polisi menemukan pisau dapur yang terletak di dekat jenazah A. Selain pisau, selendang, surat-surat dokumen, pakaian hingga boneka juga dijadikan barang bukti. "Untuk lebih lanjut menunggu hasil Tim Labfor," kata Eko.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Seorang Ibu di Malang Diduga Bunuh Anak Lalu Bunuh Diri