Sulit Didapat, Ratusan Elpiji di Pangkalan Mojokerto Ludes hanya dalam 2 Jam
- M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim-Satu minggu terakhir tabung gas elpiji 3 kg di daerah Jawa Timur sulit didapatkan oleh warga, tak terkecuali di Mojokerto. Tabung gas elpiji kiriman dari pangkalan ke pengecer selalu ludes diserbu pembeli.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh pemilik pangkalan elpiji di Mengelo Utara, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Abdul Huda(51). Dia mengatakan, sebenarnya stok yang dikirim ke tempatnya tidak berkurang.
Namun, dalam waktu dua jam saja langsung ludes terjual. Padahal, Ia mengaku mendapat pasokan 562 tabung sekali dikirim setiap hari, kecuali hari Minggu dan tanggal merah. Ratusan tabung itu ia bagi di 3 tempat miliknya.
"Tidak ada pengurangan pengiriman. Tapi dalam dua jam datang langsung habis. Orang mantau, jadi kalau datang langsung diserbu," katanya, Jumat, 28 Juli 2023.
Pangkalannya tidak hanya diserbu warga. Namun, para pemilik toko atau penjual eceran juga ikut menyerbu. Padahal, biasa para pengecer dikirimi oleh pegawai Huda.
Karena kerap kehabis, kata Huda, banyak warga yang mengeluh, terutama ibu-ibu rumah tangga. Mereka kebingungan mencari elpiji 3 kg. Pihaknya telah menyampaikan kepada pihak agen untuk menambah pengiriman elpji 3 kg ke pangkalannya.
"Permintaan banyak. Tapi barang (elpiji 3 kg) tidak ada. Saya minta tambahan ke agen, Alhamdulillah dikasih 1 truk dengan kapasitas 562 tabung," ujarnya.
Huda harus membatasi pembeli LPG 3 kg. Setiap kali pembelian, satu orang di batasi hanya bisa menerima 5 tabung Elpiji subsidi 3 kg saja.
Setiap tabung, ia jual dengan harga Rp 16.000 sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Sedangkan kepada pengecer, ia jual Rp 15.500.
"Karena dimana-mana mewajibkan pembelian pakai KTP, saya ikut-ikut. KTP-nya saya foto," tandas dia.
Suami dari Luluk Marfu'ah ini menjelaskan, kondisi seperti telah terjadi sejak dua bulanan. Sulitnya elpiji tersebut terjadi tak lepas dari kondisi adanya hari libur yang memperingati hari raya besar. Seperti beberapa waktu belakangan, ada libur Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah dan libur Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.
Menurut Huda, tiap kali libur hari raya, terjadi peningkatan konsumsi elpiji, sehingga permintaannya pun di atas rata-rata harian. Hal inilah yang pada akhirnya membuat masyarakat nampak susah mencari elpiji 3 kg.
"Saya punya tiga tempat. Semua kondisi sama 2 bulan ini. Ini karena libur kemarin-kemarin banyak libur, kita tidak dapat kiriman, tapi permintaan banyak," terang Huda.
Tempat lain, di Pangkalan elpiji milik Pertamina Region V LPG dan Gas Product juga demikian. Tak sampai 10 menit, 50 tabung gas melon itu ludes. Sejumlah warga pun harus gigit jari karena tak kebagian stok elpiji.
Seperti yang dirasakan oleh pengecer bernama Mariyam. Warga Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto itu mengaku tak pernah kebagian setiap kali datang.
"Tidak pernah dapat. Ini bawa tiga tabung tadi," ujar pengecer gas melon yang harus gigit jari karena tak mendapatkan elpiji untuk kembali dijual dan dipakainya sendiri.
Ia mengatakan, dalam dua pekan terakhir ini dirinya kesulitan mendapatkan elpiji 3 Kg. Ia berharap, kondisi LPG melon yang mulai langka dan sulit dicari di Kabupaten Mojokerto bisa segera teratasi.
"Harapan semoga mudah-mudahana normal kembali. Untuk harga tetap Rp 16.000," imbuhnya.
Lain halnya dengan Said. Warga Dusun Brongkol, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri sudah mengantri membeli elpiji subsidi dengan membawa fotocopy KTP ini.
Ia mengaku setiap hari berkeliling ke sejumlah pangkalan. Akan tetapi, baru hari ini mendapatkannya. Itu pun hanya memperoleh tiga tabung di pangkalan milik SPBU yang terletak ddi Jalan Jayanegara tersebut.
"Sekarang telat antri cuman dapat tiga. Keliling cari kemana-kemana kosong. Ini biasanya itu jam (saya) 8 pagi pasti datang sini, Ini kalau dibatasi cuman lima, bawa satu KTP. Kalau gak bawa KTP dua aja gak boleh," tutur Said.