Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian

Jawa Timur Konsisten Jadi Provinsi Penghasil Padi Tertinggi
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA JatimGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang diserahkan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, di Aula Istana Wakil Presiden pada Senin, 14 Agustus 2023.

Respons Mas Dhito Masuk Bursa Cawagub dari PDIP Pendamping Khofifah

Penghargaan ini atas kontribusi dan keberhasilan dalam mendukung strategi pencapaian peningkatan produksi pertanian. Utamanya, karena berhasil mempertahankan Provinsi Jawa Timur sebagai penghasil atau produsen padi tertinggi nasional melalui inisiasi pertanian presisi, intensifikasi, dan optimalisasi lahan.

Penghargaan ini juga terkait upaya mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Dampak Perubahan Cuaca Ekstrem (El Nino).

Khofifah Belum Lirik PKB Maju di Pilgub Jatim, Cak Imin: Kalau Daftar Kita Sambut

Atas raihan penghargaan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Pusat. Menurutnya, ini adalah hasil kerja keras seluruh stake holder termasuk para petani, gapoktan serta perguruan tinggi  sehingga Jatim bisa  berkontribusi meningkatkan produksi pertanian nasional.

"Alhamdulillah, ini adalah capaian kita bersama. Terimakasih untuk para petani, peneliti di bidang pertanian, gapoktan serta perguruan tinggi  dan semua elemen yang telah mendukung setiap upaya maksimalisasi pertanian di Jatim," ungkapnya di Surabaya, Selasa 15 Agustus 2023.

Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya, Pj Gubernur Adhy: Komitmen Maksimalkan pelayanan

Khofifah menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi di Jatim tahun 2020 mencapai 9,94 juta ton, tahun 2021 sebesar 9,789 juta ton dan tahun 2022 sebesar 9,53 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Dan produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 5,50 juta ton.

Ia mengungkapkan tingginya produksi padi ini salah satunya didorong oleh pemanfaatan teknik mekanisasi. Dimana, proses panennya sebagian  sudah menggunakan combine harvester sehingga bisa mengurangi potensi loss 9 sampai 11%. 

Halaman Selanjutnya
img_title