Kasus Pembakaran Warung di Mojokerto Diduga Dipicu Soal Gadai Jam Tangan
- M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim - Kasus pembakaran warung di Kelurahan/Kecamata Prajurit Kulon, Kota Mojokerto masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Hasil penyelidikan sementara, pembakaran yang dilakukan oleh tetangga sendiri itu dipicu persoalan gadai jam tangan.
Kapolsek Prajurit Kulon M Sulkan mengatakan, pelaku adalah Deni Ika Permana (28) warga Lingkungan Prajurit Kulon Gang 1. Saat itu, pelaku datang ke warung es teh yang berada Prajurit Kulon Gang 4, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto untuk mencari temannya bernisial DN atau akrab disapa Gendurwo. Namun, DN tidak berada disana.
Pelaku hanya bertemu dengan penjaga warung, Dian (50) dan Barni (25) beserta anaknya. Kepada pelaku, Dian mengatakan jika Wowo tidak ada. Namun, perkataan Dian menyulut emosi Pelaku. Sehingga, pelaku nekat membakar warung dengan menyiramkan bensin lalu disulut api menggunakan korek.
"Kesinggung karena ucapan akhirnya itu melakukan pembakaran," kata Sulkan, Selas, 15 Agustus 2023.
Menurutnya, pelaku itu masih saudara dengan Wowo dan kerap kali nongkrong di warungnya. Sulkan menyebut, diduga antara pelaku dan DN ada persoalan terkait gadai jam tangan. Pelaku tidak terima karena jam tangan yang ia gadaikan kepada DN dihina jelek.
"Untuk sementara pelaku itu menggadaikan jam tangan kepada orang yang dicari (DN/ Gendurwo). dicacat jamnya jelek, kenapa harus digadaikan, guwak nang kali ae (buang di sungai saja)," ungkap Sulkan.
Sejauh ini Sulkan belum bisa memastikan jam tersebut digadaikan dengan nominal berapa. Pihaknya harus mengkonfirmasi kepada DN terkait keterangan yang diperoleh dari pelaku. Namun, hingga saat ini DN belum diketahui keberadaannya.
