Diperiksa Lagi Kasus Tragedi Kanjuruhan, Dirut LIB: Saya Taat Hukum

Dirut LIB Akhmad Hadian Lukita.
Sumber :
  • Viva.co.id

Jatim – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita (AHL) memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka dalam Kasus Tragedi Kanjuruhan, Rabu, 12 Oktober 2022. Didampingi tim kuasa hukum, AHL terlihat santai dan langsung masuk ke dalam Gedung Ditreskrimum Polda Jatim di Surabaya.

Menang Lawan PSM Makassar, Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Hadian hanya berkomentar singkat ketika dicecar pertanyaan oleh wartawan terkait kasus Tragedi Kanjuruhan yang membelitnya. Dia mengatakan semuanya akan disampaikan kepada penyidik. Dia hanya menegaskan bahwa sebagai warga negara Indonesia yang baik dia akan berupaya keras untuk menjadi warga yang taat hukum.

“Sejauh manapun kami harus ikuti," kata Hadian.

Dikalahkan Bali United 0-2, Persebaya Kembali Dipermalukan di GBT

Satu jam sebelum Hadian tiba, telah datang terlebih dahulu sekira sepuluh anggota Polri ke Ditreskrimum Polda Jatim dengan menumpangi sebuah bus bertulisan Polresta Malang. Belum diketahui apakah dua di antara mereka adalah Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan AKP Bambang Shidiq Achmadi, keduanya juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Tragedi Kanjuruhan.

Belum diterima informasi pula apakah Danki Sat Brimob Polda Jatim AKP Hasdraman sudah datang memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka. Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan bahwa pada Rabu ini juga akan diperiksa tiga anggota Polri tersebut sebagai tersangka.

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema F dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun  ke lapangan, diduga meluapkan kekesalahan atas kekalahan tim jagoan mereka.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi. Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan. Sontak para suporter berebutan keluar namun pintu stadion belum terbuka. Akhirnya mereka terjebak, banyak yang lemas, pingsan, dan terinjak-injak.

Halaman Selanjutnya
img_title