Pengamat Sebut Manuver Politik Surya Paloh Sengaja Ingin Mengubur Anies
- Viva Jatim/ A Toriq A
Menurut Jamiluddin, Prabowo Subianto yang sejak awal bersedia bekerja sama dengan PKB saja, belum berani mengumumkan Cak Imin sebagai Cawapres. Prabowo terus mengulur waktu dan belum mengumumkan siapa sosok yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
"Tampaknya hal itu yang membuat Prabowo terus mengulur waktu untuk mendeklarasikan cak Imin sebagai cawapresnya. Prabowo tak yakin cak Imin dapat membantunya untuk meningkatkan elektoral," kata Jamiluddin.
Jadi, lanjutnya, kalau Prabowo saja tak menginginkan cak Imin menjadi cawapresnya, tentu ironis bila Nasdem justru memilihnya. "Pilihan Nasdem itu tentu sudah mengubur mimpi Anies untuk menang," ujar Jamiluddin.
"Anies dipaksa berpasangan dengan cak Imin hanya untuk kalah dalam kontestasi Pilpres 2024. Ini tentu Ironi buat Anies, yang konon digadang-gadang sebagai simbol perubahan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat membeberkan kabar Anies setuju memilih Cak Imin jadi bakal cawapres pendampingnya di 2024. Anies disebut juga setuju terhadap kerja sama politik antara Nasdem dengan PKB.
Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya mengaku kabar Anies setuju kerja sama dengan PKB serta Cak Imin jadi cawapres dari Anggota Tim Delapan KPP, Sudirman Said. Status Sudirman juga merupakan jubir Anies.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ujar Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya resminya, Kamis, 31 Agustus 2023.