Cuaca Buruk Hantui Pencarian 8 ABK Nelayan yang Hilang di Perairan Blitar

Kondisi KM Mandala terdampar di Pantai Gayasan Blitar
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Blitar, VIVA Jatim – Pencarian 8 ABK KM Mandala yang hilang di Perairan Blitar hingga Kamis kemarin, dihantui cuaca buruk. Hingga Jumat, 8 September 2023, kedelapan korban masih belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

Satpolairud Polres Trenggalek Bakal Dibangun, Menunggu Bersama Blitar dan Pacitan

Kapolsek Wonotirto Polres Blitar,  Ajun Komisaris Polisi Supriyadi, mengungkapkan, pencarian korban kapal karam dilanjutkan dengan pencarian di wilayah Bakung dan Panggungrejo. Namun, perluasan pencarian terkendala kondisi cuaca buruk.

"Gegara ombak yang besar dan kabut mulai turun, termasuk melihat arah angin pencarian wilayah timur, kami lakukan wilayah barat Panggungrejo hingga Bakung," kata Supriyadi.

JLS Brumbun-Sine Tulungagung Dongkrak Ekonomi Pertanian hingga Pariwisata

Dia menjelaskan, tim gabungan terdiri dari Gamladu, Basarnas Polres serta relawan. Posko Gamladu didirikan di Panti Tambakrejo, sebab akses menuju lokasi cukup ekstrem serta tidak ada penerangan.

"Posko Gamladu kami dirikan di Pantai Tambakrejo karena melihat akses menuju Pantai Gayangan cukup sulit dan tidak ada penerangan," bebernya.

Hasil Tangkapan Laut Nelayan Brumbun Tulungagung Terbanyak dari Lobster

Sementara itu, ratusan nelayan di Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar, melakukan aksi solidaritas mengevakuasi Kapal Mandala yang karam serta membantu mencari 8 ABK yang hilang. 

Salah satu nelayan, Gondin (69), mengatakan dirinya berangkat dari Prigi, Kabupaten Trenggalek, dengan menggunakan 4 pick up, 1 truck dan 2 mobil pribadi untuk membantu pencarian.

Gondin terpanggil untuk membantu juga karena ada dua kerabatnya yang turut jadi korban di KM Mandala. Salah satu kerabatnya belum ditemukan dan satu di antaranya telah dirawat di rumah sakit.

"Pak Lek saya itu yang namanya Judi sampai sekarang belum ditemukan, sedangkan keponakan saya yang bernama Son sudah ditemukan dan sedang dalam perawatan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, KM Mandala  asal Trenggalek pecah dan karam di wilayah Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar, setelah dihantam ombak. KM tersebut membawa 23 ABK. Saat karam, 15 orang berhasil selamat dan delapan orang lainnya belum ditemukan. 

Kalaksa BPBD Blitar, Ivong Berttyanto, mengungkapkan, peristiwa kelabu itu terjadi pada Rabu, 6 September 2023. KM Mandala yang menarik jangkar sekira pukul empat sore itu bertujuan menangkap ikan di Perairan Blitar. Sekira pukul delapan malam, mereka memulai menangkap ikan.

Satu jam kemudian, cuaca buruk dan berkabut. ABK kehilangan arah dan terombang-ambing di tengah lautan. Tak lama kemudian ombak besar menghantam badan kapal sehingga karam di jarak 300 meter dari bibir pantai.