Kampung 1001 Malam Dikosongkan, Pemkot Surabaya Bangun Rumah Pompa
- IST/Viva Jatim
Jatim – Pemkot Surabaya melakukan pengosongan bangunan liar di bawah Jembatan Tol dan Kampung 1001 Malam di Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan untuk rencana pembangunan Rumah Pompa di kawasan tersebut, Senin 17 Oktober 2022.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pengosongan lahan Kampung 1001 Malam dan bawah Jembatan Tol bukan hanya digunakan untuk pembangunan Rumah Pompa. Tapi, warga yang telah lama tinggal di kawasan ini juga dipindahkan ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Sumur Welut.
"Warga yang ber-KTP Surabaya, bukan sekadar kami memindahkan ke Rusun, tapi juga disediakan pekerjaan. Kami juga berkoordinasi dengan Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) khusus warga non-KTP Surabaya, juga akan dipindahkan ke rusun yang dikelola oleh Pemprov," kata Eri.
Eri menjelaskan, pemindahan warga ke Rusunawa juga akan dipantau langsung oleh Gubernur Khofifah, dengan harapan, setelah warga yang ber-KTP Surabaya dipindah ke Rusunawa hidupnya makin sejahtera.
Baca juga: Doa Surabaya untuk Tragedi Kanjuruhan, Eri Cahyadi: Kita Semua Saudara
"Saya harapkan, kemiskinan yang masuk desil 1 di Surabaya berkurang dan pendapatannya bisa Rp 5 juta per bulan. Mengingat sebelumnya di tahun 2021 kan saya konsen dengan Covid-19, sedangkan sekarang di 2022 baru bisa konsen ke penanganan sumber daya manusianya," jelasnya.
Rencananya, pemindahan warga yang tinggal di kawasan tersebut akan dilaksanakan pada Rabu (19/10/2022) mendatang secara bertahap. Yang dipindahkan terlebih dahulu adalah warga yang tinggal di bawah kolong Jembatan Tol.
Eri menyampaikan, bukan hanya memindahkan tempat tinggal, Pemkot juga akan memindahkan sekolah anak-anak warga di kawasan tersebut.
"Makanya kenapa saya turun langsung ke lapangan, tujuannya untuk memastikan sekolahnya anak - anaknya juga. Jadi pemerintah bukan hanya menggusur tok (tidak asal gusur saja), tapi sekaligus memberikan kepastian administrasi kependudukannya, sekolah, dan sebagainya," paparnya.
Eri melanjutkan, warga yang dipindahkan dari kawasan tersebut akan diberi pelatihan dan pekerjaan. Mulai dari menjahit, pertukangan, membuat paving dan sebagainya.
Baca juga: Eri Cahyadi akan ‘Sulap’ Kebun Raya Mangrove Jadi Wisata Ikonik
"Jadi kita sesuaikan dulu minat dan kemampuannya di bidang apa, nanti kita arahkan dan dilatih, agar pendapatannya meningkat jadi Rp 5 juta per bulan," sebutnya.
Semenatara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menyebut, warga yang berada di bawa kolong Jembatan Tol ada 16 kepala keluarga (KK) sedangkan di Kampung 1001 Malam ada 146 KK.
Untuk sementara waktu, Anna menerangkan, 16 warga yang sebelumnya tinggal di bawah kolong jembatan tol ditampung terlebih dahulu di kantor Kecamatan Lakarsantri.
"Karena Rusunawa yang akan ditinggali masih dibersihkan sebagian, jadi sementara tinggal kami tampung di Kantor Kecamatan Lakarsantri dulu. Insyaallah akan selesai semua pada Rabu (19/10)," terang Anna.
Anna menambahkan, mayoritas yang tinggal di kawasan ini adalah warga Surabaya. Untuk administrasinya, lanjut dia, saat ini juga sedang diproses oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispnedukcapil), Agus Imam Sonhaji.
"Begitu pula dengan pemindahan sekolah, juga sedang diproses oleh rekan-rekan dari Dinas Pendidikan (Dispendik)," tandasnya.