Gandrung Sewu Sukses Pukau Penonton, Wisatawan Asing: Ini Kelas Dunia
- IST/Viva Jatim
"Saya sangat bangga. Terima kasih anak-anakku. Terina kasih para orangtua, pelatih, dan semua yang terlibat dalam festival ini," kata Ipuk.
Gandrung Sewu, Ipuk menandaskan, bukan hanya helatan pariwisata, tapi bagian pemajuan budaya daerah. "Selain unjuk seni, Gandrung Sewu upaya regenerasi pecinta dan pelaku seni Banyuwangi," katanya.
Gandrung Sewu, lanjut Ipuk, adalah sarana menggerakkan modal sosial. Dan yang paling penting, Gandrung Sewu mampu menggeliatkan ekonomi daerah.
"Warung dan restoran rakyat ramai diserbu ribuan wisatawan, penginapan penuh, wisatawan belanja oleh-oleh. Dari transformasi, UMKM, dan akomodasi semua bergeliat karena Gandrung Sewu," kata Ipuk.
Tahun ini, tema yang diusung Festival Gandrung Sewu adalah "Sumunare Tlatah Blambangan" atau Kilau Bumi Blambangan, sebuah kisah di masa Kerajaan Blambangan yang tengah dilanda wabah penyakit. Putri raja bernama Dewi Sekardadu ikut terjangkit.
Tak ada yang mampu menyembuhkan, hingga datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan untuk mengusir wabah penyakit tersebut. Kisah inilah yang menjadi fragmen utama dalam Gandrung Sewu kali ini.