PKB Jatim Tak Yakin Muslimat NU Dukung Prabowo-Gibran: Itu Ibu Kita

Bendahara PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi
Sumber :
  • Viva Jatim/Yudha Fury

Surabaya, VIVA Jatim – Sejumlah ibu-ibu mengatasnamakan Muslimat NU Jawa Timur mendeklarasikan dukungan ke pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Menanggapi itu, PKB Jatim tak yakin dengan dukungan organisasi perempuan NU tersebut. PKB yakin arah dukungan kader Muslimat NU Jatim condong ke pasangan Anies-Muhaimin (AMIN).

Dampingi Wapres Gibran, Pj Gubernur Adhy Optimis Asta Cita di Jatim Berjalan Lancar

"Kenapa kita yakin Muslimat NU tetap bersama AMIN? Ya, tentu saja yakin. Kemarin, ketika mereka mau berangkat ke acara peringatan Hari Ibu di JX Surabaya contohnya, seluruh korlapnya pamitan dulu, kok, ke PKB. Kita bersama Muslimat NU bukan hanya ketika mendekati pemilu. Muslimat itu ibu kita,” kata Bendahara PKB Jatim Fauzan Fuadi, Jumat, 8 Desember 2023.

Di kalangan akar rumput, lanjut dia, anggota Muslimat NU menginginkan pemimpin yang memiliki banyak kelebihan. Mereka mau pemimpin yang cerdas dan merepresentasikan dari kalangan mereka sendiri. 

Keseruan Wapres RI Bersama Pj Gubernur Jatim Kunjungi Pasar Atom Surabaya di Momen Imlek

“Silakan disurvei langsung dengan turun ke lapangan,” tandas Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu.

Karena itu, Fauzan beranggapan bahwa dukungan Muslimat NU Jatim ke Prabowo Gibran hanya klaim semata. Ia juga meragukan klaim dana abadi pesantren yang dikampanyekan paslon Prabowo-Gibran. Menurutnya, program itu sudah berjalan dan sejak awal menjadi ide dan perjuangan PKB. 

DPRD Jatim Angkat Bicara soal Polemik Sertifikat Laut di Sumenep

“Silakan digoogling itu dari sejak ide dan akhirnya gol sebagai kebijakan,” ucapnya.

Kendati begitu, Fauzan berterima kasih kepada Prabowo-Gibran. yang sudah memberikan atensi kepada Muslimat NU. "Terima kasih kepada paslon tetangga, sudah ikut merangkul Muslimat NU. Tapi nanti jangan baper ya, kalau anggota Muslimat NU tetap bersama AMIN," katanya.  

Toh begitu, Fauzan menyayangkan adanya deklarasi dukungan dari Muslimat NU Jatim. Menurutnya, itu bentuk ketidakkonsistenan dalam memegang teguh dan menerapkan aturan di NU. "Secara prinsip, sebagaimana arahan PBNU, semestinya elemen NU dan banomnya tidak boleh membawa-bawa bendera kalau terlibat dalam acara dukung mendukung," ujar Fauzan.