Tiup Terompet Ajaran Yahudi, UAS Minta Perayaan Tahun Baru Diganti Muhasabah
- Viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Aneka kegiatan selalu disuguhkan kala menyambut datangnya tahun baru. Mulai dari meniup terompet, menyalakan kembang api, makan-makan hingga berwisata. Hal itu sebagai bentuk suka cita datangnya tahun baru.
Kini, pergantian tahun kembali terjadi, dari 2023 menjadi 2024. Seorang ulama dan da'i kondang tanah air, Ustaz Abdus Somad (UAS) pun meminta kepada masyarakat agar tidak merayakan tahun baru, dan menggantinya dengan muhasabah.
Muhasabah adalah pilihan tepat dalam menyambut tahun baru. Bukan justru merayakannya dengan pesta pora, kembang api, tiup terompet dan sebagainya.
"Maka tiuplah terompet-terompet untuk menyambut tahun baru dalam tradisi Yahudi di perjanjian lama. Itu ditiuplah terompet dari kepala tanduk kerbau," kata UAS dalam video yanng diunggah di akun YouTune Indonesia mengaji.
Maka dari itu, UAS meminta agar orang tua tidak memberikan anak-anak mereka untuk meniup terompet. UAS menghimbau saat perayaan malam tahun baru diganti dengan muhasabah.
"Maka jangan kasih anak kita tiup-tiup terompet. Tanggal 31 Desember malam tahun baru masjid buat taqbilgh akbar undang siapa muhasabah. Jam 10 jam 11 malam muasahab, jam 12, jam 1 terus jangan sampai (tidak)," katanya.
Jika memang ternyata mereka anak-anak muda khususnya tidak melakukan kegiatan muhasabah. Maka dia menganjurkan untuk segera tidur selepas solat Isya.
"Anak-anak muda yang tidak muhasabah tidak datang ke masjid tidur abis Isya. Kalau tidak bisa tidur makan antimo dua biji. Abis Isya (baca doa tidur) baru tidur. Jangan kalian ikut merayakan (tahun baru)," jelasnya.
UAS menegaskan bahwa tidak dibenarkan untuk meniup terompet atau merayakan malam pergantian tahun baru dalam Islam.
"Apakah dibenarkan umat islam merayakan tahun baru? dengan pesta kembang api dan terompet? Terompet adalah tradisi Yahdui dalam menyambut tahun baru. kemudian kembang api adalah Majusi, tahun baru kita adalah tahun baru hijrah Nabi Muhammad," jelasnya.
UAS menambahkan,"Ini tahun baru Masehi yang Nabi Isa tidak tau sama sekali. Maka dari itu kalender dibuat oleh Kaisar Julian membuat kalender, kalender itu dibawa ke Vatikan diubah jadi Kaisar Paus Gregorius maka disebut Gregorian Calender, tidak ada hubungan dengan nabi Isa AS,"
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Soal Tiup Terompet hingga Rayakan Tahun Baru, UAS: Itu Ajaran Yahudi