Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Samanhudi Anwar, terdakwa kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, mengaku sakit hati karena dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh wakilnya, Santoso

“Jadi dari pemeriksaan Pak Samanhudi pada hari Jumat jam 8.10 malam, mulai pemeriksaan sampai jam 3 pagi bahwa semua yang dituduhkan kepada beliau dari klarifikasi dan pe

Ia mengajukan praperadilan atas penetapan status tersangka kliennya tersebut. Diketahui, Samanhudi kini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh penyidik.

Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar telah ditetapkan sebagai tersangka perampokan pleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Samanhudi mengaku bahwa perkara suap yang menjeratnya berhubungan dengan politik. Dia mengaku dizalimi secara politik. Karena itu dia mengaku tidak kapok.

Dalam kancah perpolitikan, Samanhudi Eks Wali Kota itu masuk dalam bursa Pilkada Kota Blitar 2010. Pada waktu itu, Samanhudi berhasil meraup 16.060 suara.

Direktur Reskrimum Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Totok Suharyanto mengatakan, Samanhudi ditangkap di salah satu tempat olah raga di Blitar pada Jumat, 27 Januari 202

Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar ditangkap aparat Polda Jatim karena disangka turut berperan dalam perampokan yang terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar.

Kapolda Jatim Irjen Toni Hermanto menegaskan bahwa pihaknya sudah mengantongi sejumlah bukti yang menguatkan bahwa yang bersangkutan sebagai tersangka perampokan.

Selama 24 hari lamanya, akhirnya Toni Hermanto mengungkap kasus tersebut. Pihaknya akan terus mengembangkan, karena dari lima tersangka baru tiga yang tertangkap.

Sudah 13 hari berlalu Kasus pencurian di Rumah Dinas Walikota Blitar belum terungkap. Walikota Blitar Santoso mengalami kerugian berupa uang tunai sekitar Rp 400 juta.

Pemeriksaan sidik jari dilakukan lantaran pihak penyidik telah berhasil mengumpulkan sidik jari tersebut yang tercecer di TKP.