Kisah Mantri Asal Papua, Jalan Kaki 4 Hari Demi Bantu Kesehatan Warga Pedalaman

Marsellinus Wellip, mantri kesehatan asal Papua
Sumber :
  • Viva Jatim/Imron Saputra

Lamongan, VIVA Jatim – Menjadi tenaga medis di ujung timur negeri, tepatnya pedalaman Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua tidaklah mudah atau seindah yang kita bayangkan. 

Demi menjaga asa agar masyarakat di Keerom, Papua mendapatkan pelayanan kesehatan, Marsellinus Wellip yang merupakan tenaga medis di sana harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter dengan berjalan kaki selama 4 hari. 

Perjalanan itu dilakukan saat Marsellinus Wellip melakukan penyuluhan hidup sehat, imunisasi dan kampung posyandu. 

Selain medan yang cukup terjal dan menantang Marsellinus Wellip juga harus berjalan menyisir lembah, menerobos hutan belantara pedalaman Papua yang masih terjaga keperawanannya. Perjalanan juga terasa berat kala Marsellinus Wellip harus menyeberangi derasnya arus sungai yang membelah bumi cenderawasih itu.

Bagi Marsellinus Wellip perjalanan berat yang sudah ia tempuh selama 4 tahun terakhir ini tidak sebanding dengan upah yang ia dapatkan. Bagi dia itu tidak masalah karena dari awal niatnya ingin memberikan hak kesehatan bagi masyarakat disana serta rasa cintanya terhadap masyarakat Papua.

Bisa mengabdikan diri kepada 1.900 jiwa yang berada di 7 kampung Towe Hitam, Towe Atas, Bias, Lules, Terfones, Tefalma dan Milki adalah kebanggaan tersendiri bagi Marsellinus Wellip.

"Medannya berat harus berjalan kaki melalui pedalaman hutan tropis, menyisir lembah dan menyeberang sungai-sungai lebar," kata Marsellinus Wellip.

Marsellinus Wellip mengatakan, menjadi tenaga medis merupakan panggilan dan cita-citanya sejak dari kecil. Pilihan menjadi tenaga medis dalam hidupnya semata-mata karena ingin membantu masyarakat pedalaman Papua di bidang kesehatan.

Marsellinus Wellip sendiri melakukan berbagai pendekatan saat melakukan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di pedalaman, seperti berburu, makan dan lain sebagainya.

"Saya akan merasa lebih berguna jika makan pinang bersama, berkebun atau bisa membantu masyarakat secara langsung dan mengunjungi pasien meskipun mereka jauh di sana dan memerlukan perjalanan yang sulit," pungkasnya.