Melalui Rumah Ceria Medan, Yuli Yanika Perjuangkan Pendidikan Setara bagi Anak Difabel

Yuli Yanika pendiri sekaligus kepala sekolah Rumah Ceria Medan (RCM).
Sumber :
  • Istimewa

Kemudian di tahun 2019, Uye mengambil langkah lebih besar dengan membuka RCM. Ia menyewa sebidang tanah di Jalan Bunga Teratai, Medan, dan mengurus perizinan untuk membuka sekolah yang menyatukan anak-anak normal dan difabel. Di RCM, anak-anak dari keluarga mampu membayar biaya sekolah, sementara yang kurang mampu dibebaskan dari biaya. RCM kini memiliki enam guru dan satu psikolog anak yang mengajar sekitar 40 siswa, termasuk 16 anak difabel. Untuk memenuhi kebutuhan khusus anak difabel, RCM mengembangkan kurikulum tambahan selain mengikuti kurikulum nasional.

Di luar kegiatan belajar-mengajar, RCM juga menyediakan terapi sesuai kebutuhan anak, pelatihan menari untuk melatih saraf motorik, dan kelas fotografi untuk menyalurkan minat anak-anak. Meskipun fasilitas RCM belum memadai untuk semua jenis disabilitas, Uye berharap suatu hari nanti RCM dapat menerima lebih banyak anak disabilitas dengan beragam kebutuhan.

Ke depan, Uye berencana membuka kelas SMP di RCM agar anak-anak difabel yang lulus dari tingkat dasar bisa melanjutkan pendidikan dan berbaur di sekolah umum pada jenjang SMA. Ia berharap RCM dapat mendukung anak-anak ini agar tidak tertinggal dan mendapatkan kesempatan untuk meraih pendidikan setara di sekolah umum yang menerima siswa difabel.