Mengenal Desa Wisata Keris yang Dikenal Dunia, Kerisnya Mempunyai Pamor yang Diminati Kolektor
- Jadesta.kemenparekraf
“Memang tidak bisa dipungkiri saat ini keris masuk pada wilayah bisnis. Artinya bisa menghasilkan uang, jadi semakin menarik perhatian mereka,” terangnya.
Wawan mengatakan jika yang menarik dari keris produksi empu di Aeng Tongtong adalah dari sisi pamor. Seperti pamor Junjung Derajat yang amat terkenal dan banyak diminati oleh para kolektor. Para empu di desa Aeng Tongtong terkenal dengan hasil pengerjaan yang sangat baik dengan penataan yang baik pula.
Selain itu, para empu juga membangun jaringan pasar secara mandiri melalui platform dan media sosial yang ada. Dengan keuletan mereka, keris mereka bisa diminati tidak hanya oleh orang lokal, tapi juga tetangga Negara, seperti Malaysia, Singapura, dan lain sebagainya.
“Kalau keris yang dikirim ke luar negeri itu dilakukan oleh empu masing-masing. Dia punya koneksi atau jaringan di luar, baik melalui facebook, tiktok, maupun instagram. Dari situ pecinta keris kenal dengan pengrajin keris di Aeng Tongtong. Akhirnya ada proses jual beli antar mereka. Jadi ngirimnya melalui ekspedisi secara pribadi, bukan secara kelompok atau komunitas. Namun, jika penjualan pada orang lokal sendiri melalui online atau bertemu langsung,” ceritanya.
Kesuksesan mereka mengembangkan Desa Wisata Keris juga tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat, seperti bantuan dari pemkab berupa peralatan kepada pengrajin keris. Terbaru, Desa Aeng Tongtong juga mendapatkan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Bantuan tersebut alokasikan pada pembuatan galeri untuk memajang keris karya warga Desa Aeng Tong-tong serta pengadaan shuttle car agar wisatawan yang berkunjung bisa nyaman.
“Bantuan dari Kemenparekraf itu kita alokasikan kepada shuttle car, yang didesain khusus, untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan. Mengingat, desa kami itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar, sehingga dengan adanya shuttle car dapat mempermudah wisatawan,” ucapnya.
Wawan mengatakan, menjadi sebuah kebanggaan bahwa keris dari KBA Aeng Tongtong ini pernah berkontribusi pada perhelatan G-20 yang dilaksanakan di Bali. Sebanyak 23 keris buatan asli warga Aeng Tongtong menjadi salah satu suvenir kepala negara yang hadir. Adapun jenis keris yang dijadikan suvenir adalah Keris Yudho Gati. Keris jenis ini sangat melegenda di Kabupaten Sumenep, sebab menjadi pusaka pribadi seorang raja di Kabupaten Sumenep.