Saking Khusyuk, Kiai Anwar Lirboyo Kediri Tak Terasa Ngaji 5 Jam Tetiba Azan Zuhur
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Kediri, VIVA Jatim – Bulan Ramadhan bagi kalangan pesantren digunakan untuk 'Ngaji Pasan' alias pondok ramadan. Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH Anwar Mansur betah ngaji berjam-jam dan tidak menyangka sudah masuk waktu dhuhur.
Hal itu diunggah oleh akun Facebook Faruq Mohammad yang berisi video potongan Kiai Anwar sedang membaca kitab kuning dihadapan santri-santri. Namun, ditengah-tengah beliau khusuk, terdengar kumandang adzan yang menandakan masuk waktu Salat Dhuhur.
"Dhuhur...? Ken sik, sithik ngkas... (Dhuhur? Nanti dulu, sedikit lagi)," ujar Kiai Anwar Mansur di rekaman live streaming yang diunggah Faruq Muhammad dikuti VIVA Jatim, Kamis, 6 Maret 2025.
Faruq menambahkan caption di dalam unggahannya 'Ngaji kitab dari jam 7 pagi sampai dzuhur. Berdasarkan informasi yang ia dapatkan tentang video beliau yang satu ini adalah beliau mulang dari jam 7 pagi sampai tidak terasa masuk waktu dzuhur, sampai2 beliau sendiri kaget.
"Padahal beliau sudah sangat sangat sepuh, namun usia hanyalah angka bagi seseorang yg magom ilmu, amal dan istigomahnya tidak biasa. Apakah ini yg disebut karomah paling istimewa yang dimiliki oleh ulama para pewaris rasulullah?," tulisnya.
Salah satu santri beliau, KH Bagus Ahmadi asal Tulungagung menerangkan beliau sosok yang sangat mempeng (rajin) dan istiqomah. Sepanjang yang ia tahu, setiap malam Ramadhan sekitar jam 02.00 WIB shalat malam di Masjid Lawang Songo Lirboyo dilanjutkan dengan i'tikaf.
Gus Bagus melanjutkan kesaksiannya, Kiai Anwar sekitar pukul 3.30 WIB kembali ke ndalem di Pondok Putri Hidayatul Mubtadi-at. Kemudian mengimami shalat Subuh di Pondok Putri.
"Pukul 7 pagi Beliau mulai mengaji kitab sampai masuk waktu dhuhur, nonstop, tanpa berhenti," ujar Gus Bagus kepada VIVA Jatim, Kamis, 6 Maret 2025.
Gus Bagus menambahkan, ada yang unik dari Kiai Anwar Mansur guna mengusir rasa kantuk selama membaca kitab kuning di hadapan santri-santri. Yakni terkadang beliau memukul-mukul paha atau membaca kitab sambil berdiri.
"Untuk pengajian pagi sampai siang ini, kitab yang beliau baca tiap tahun berganti-ganti. Setelah itu beliau mengimami Shalat Dzuhur di Pondok Putri Hidayatul Mubtadi-at," bebernya.
Kiai muda yang saat ini mengemban amanah Ketua PCNU Tulungagung itu mengatakan Kiai Anwar setelah ngimami Salat Zuhur kadang istirahat, atau menerima tamu, dan lain-lain.
Pada sore hari setelah mengimami shalat ashar di pondok putri, Kiai Anwar biasa ngaji Kitab Dalailul Khairat yang diikuti oleh para santri putri. Maghrib, Isya' dan Tarawih beliau mengimami di pondok putri.
Usai Shalat Tarawih, Kiai ngaji untuk santri putra dan putri. Kitab yang dibaca pada malam hari biasanya dua buah kitab.
"Pertama, setiap tahun secara istiqomah Beliau membaca kitab Syarh Ta'limul Muta'allim dan yang kedua berganti-ganti setiap tahunnya," bebernya.
Gus Bagus menerangkan pengajian malam Ramadhan berlangsung sampai sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah itu kemungkinan beliau istirahat, dan sekitar jam 2 malam secara istiqomah bangun untuk shalat malam dan i'tikaf di masjid lawang songo Lirboyo.
"Demikian aktifitas Beliau selama Ramadhan yang saya tahu. Keistiqomahan beliau ngaji, mengimami shalat maktubah dan seterusnya tidak hanya di bulan Ramadhan. Namun juga di luar Ramadhan," tambahnya.
Gus Bagus sendiri mondok di Lirboyo antara tahun 90-an sampai 2005 sangat hafal. Khusus pada setiap hari Jum'at, sekitar setengah jam sebelum masuk waktu shalat Jum'at, beliau sudah berada di Masjid Lawang Songo Lirboyo.
Kiai Anwar menurut Gus Bagus akan mengimami bacaan shalawat, yaitu shalawat Jibril sampai masuk waktu shalat Jum'at. Kemudian beliau berkhutbah dan mengimami shalat Jum'at dilanjut wirid ba'da Jum'at.
"Setelah itu beliau menuju ke maqbarah Lirboyo guna mengimami tahlil sekaligus doanya," pungkasnya.