Mengenal Hari Raya Ketupat, Beda Puasa Beda Pula Lebarannya

Ilustrasi ketupat
Sumber :
  • Istimewa

Perayaan tradisi lebaran ketupat ini dilambangkan sebagai simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak kerabat pada tradisi masyarakat Jawa. Berbagai macam ketupat disajikan dalam menyambut makna tradisi lebaran ketupat oleh masyarakat Jawa ini. Ada ketupat Glabed yang berasal dari Tegal, ketupat Babanci dari Betawi, serta ketupat bawang khas Madura.

Makna tradisi lebaran ketupat tentunya perlu dilihat dari asal istilah ketupat. Dalam bahasa Jawa, kata ketupat atau kupat ternyata berasal dari istilah ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan dan laku papat yang berarti empat tindakan. Makna tradisi lebaran ketupat tersebut memiliki filosofi yang berbeda-beda pula.

Ngaku lepat atau mengakui kesalahan ini dilakukan dengan pelaksanaan tradisi sungkeman. Tradisi ini dilakukan untuk memohon maaf kepada orang tua. Makna tradisi lebaran ketupat satu ini mengajarkan untuk selalu menghormati orang tua dan selalu mengharapkan bimbingan mereka.

Melakukan tradisi ini juga memiliki makna sebagai bukti kasih sayang antara anak dan orang tua. Sungkeman juga dilakukan kepada sanak kerabat lainnya, tetangga, teman-teman, serta tidak hanya sebatas dalam kelaurga saja. Jadi, makna tradisi lebaran ketupat di sini juga berarti untuk menuntun umat Islam saling memaafkan dengan penuh ikhlas. Ketupat di sini juga memiliki makna sebagai simbol maaf tersebut.

Selain itu, untuk istilah selanjutnya yaitu laku papat atau empat tindakan memiliki 4 arti bagi masyarakat Jawa. Pertama adalah lebaran yang berarti usai, menandakan bahwa puasa Ramadhan telah berakhir. Kedua adalah luberan atau melimpah seperti air yang tumpah. Luberan ini memiliki makna berbagi kepada fakir miskin bagi orang-orang yang mampu atau memiliki kelebihan harta.

Selanjutnya adalah leburan. Leburan memiliki makna untuk meleburkan dosa dengan saling bermaaf-maafan satu sama lain. Dengan begitu, dosa yang telah diperbuat dapat melebur dan kembali suci.

Sedangkan yang terakhir adalah laburan. Kata ini berasal dari kata labor atau kapur. Makna laburan ini adalah hati seorang muslim akan kembali jernih dan suci dengan berbagai ibadah yang telah dilakukan.