Penjelasan Buya Yahya soal Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
- Nur Faishal/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Salah satu kemeriahan hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha terlihat dari gema takbir yang dilantunkan. Baik di masjid dan mushalla, maupun di tempat umum lainnya. Umat Islam biasanya mengiringinya dengan dentuman kembang api di langit luas.
Berbicara soal takbiran, Ulama khas tanah air, Bua Yahya memberikan penjelasan rinci mengenai perbedaan takbir Mursal dan Muqayyat. Namun pada dasarnya takbir mutlak digemakan kapan saja dan di mana pun tanpa terikat waktu salat.
"Takbir ada dua namanya ada takbir mursal dan takbir muqayyat, takbir mutlak itu adalah takbir yang tidak terikat dengan waktu salat yang bisa dilaksanakan di jalan-jalan raya atau seterusnya atau di pasar-pasar," ujar Buya Yahya, dikutip dari VIVA, Kamis, 29 Juni 2023.
Untuk takbir muqayyat yakni digemakan setelah salat, khususnya usai salat di hari raya Idul Adha. Takbir ini juga boleh digaungkan sejak awal hari raya Idul Adha tersebut agar pahalanya lebih banyak.
"Jadi mulai Subuh misalnya besok hari raya Idul Adha, Subuh tadi kita setelah melakukan salat Subuh kita disunnahkan membaca takbir namanya muqayyat setiap habis salat," imbuhnya.
Namun, takbir tersebut tak disunnahkan dilakukan sambil jalan-jalan usai salat Idul Adha. Sementara takbir mursal, tidak terikat waktu salat namun hanya berlaku pada hari raya Idul Fitri. Hal ini yang kerap salah dilakukan oleh umat muslim, di mana takbir mursal digemakan sejak terbenam matahari hingga keesokan harinya.
"Kadang-kadang kan lambat di sini nunggu sidang isbat, sudah Isya' baru Allahuakbar bener itu. Tapi kalau sudah diketahui sebelumnya maka disunnahkan takbir mursal itu adalah mulai dari terbenam matahari. Mursal itu anda bebas di jalan-jalan mana Anda boleh, itu mursal yang tidak terikat oleh waktu," terang Buya Yahya.
Perbedaannya, takbir mursal ini masih digemakan saat melakukan salat bahkan ketika imam memberikan khotbah. Tapi, takbir ini tak lagi disunnahkan untuk digemakan usai salat Idul Fitri dilaksanakan.
"Sampai kapan itu nanti? Sampai imam melakukan salat, imam berdiri di mimbar, imam melakukan salat selesai, imam di atas mimbar selesai, tidak ada lagi takbir mursal," tuturnya.
Saat salat Idul Adha, para ulama menyebut bahwa ada takbir mursal yang dikumandangkan sama seperti Idul Fitri. Hanya saja, dikumandangkannya lebih disunnahkan menjelang Arofah yang dilakukan oleh jemaah haji.
"Jadi menjelang Magrib bisa dibaca di mana-mana, cuman ada sebagian yang mengatakan bahwasanya Magrib menjelang Arofah itulah waktunya untuk mursal. Kita bisa kumandangkan di masjid-masjid, musala-musala dan seterusnya, termasuk takbir keliling itu dalam rangka mengangkat syiar takbir di mana-mana," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Sering Salah, Buya Yahya Jelaskan Beda Takbir Idul Adha dan Idul Fitri