Khidmat dan Serunya Peringatan Maulid di Madura dan Bawean

Maulid Nabi di Madura.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Seiring dengan perkembangan zaman, belakangan tradisi ini mulai berubah. Yang mengelilingi tumpeng bukan lagi ragam buah-buahan, melainkan uang dan makanan instan lainnya. Keindahan tumpeng berbalut buah warna-warni mulai hilang dari pandangan, namun demikian sejumlah warga masih berupaya mempertahankannya.

Pada saat pembacaan barzanji, tumpeng-tumpeng tersebut dijajarkan di tengah orang-orang yang melingkar untuk didoakan. Setelah selesai, tumpeng-tumpeng itu kemudian dibelah dan dimakan bersama. Para perempuan biasanya tidak ikut membaca barzanji, mereka hanya menyiapkan makanan untuk kaum laki-laki.

Angkaan Bherkat di Bawean

Angkaan Bherkat adalah istilah hanya hanya ditemukan di pulau Bawean, Gresik. Bahwa saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Bawean diharuskan mengisi bermacam makanan, nasi, lauk pauk, buah-buahan bahkan peralatan dapur ke dalam sebuah ember.

Uniknya setiap ember yang sudah diisi makanan akan diberi pagar kecil dari bambu bagian pinggirnya yang memanjang ke atas. Dan umumnya di ujung pagar bambu tersebut ditusukkan telor bulat sebagai hiasan. Kemudian pagar bambu juga diikat dengan tali rafia dan dihiasi dengan kertas kado.Angkaan ini nantinya akan dibawa ke masjid untuk dipajang sementara di pelataran masjid sembari menunggu acara pembacaan diba.

Dalam acaranya ada diba' atau pembacaan shalawat, doa dan ceramah agama. Setelah semua selesai diikuti, barulah angkaan tersebut dibagikan kembali kepada masing-masing peserta dengan catatan angkaan yang dibagikan ditukar dengan angkaan peserta lainnya. 

Bagaimana tradisi maulid di daerah kalian?