Wamendes PDT: Setiap Desa Harus Mandiri Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis

Ilustrasi Makan Bergizi Gratis
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Sebagai salah satu program unggulan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Kemendes PDT telah ditugaskan untuk memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh desa-desa di Indonesia. Hal itu dilakukan agar setiap desa mampu mandiri memenugi bahan pangan Makan Bergizi Gratis

Tak Main-main, 5 Aksi Nyata Presiden Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

Program yang akan dimulai pada 2025 ini akan mendorong desa sebagai penyuplai. Terutama yang terkait dengan pangan guna mendukung program MBG tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Mendes PDT, Ahmad Riza Patria

"Setiap desa harus mampu. Tidak boleh ada satu kabupaten membeli kebutuhan Makan Bergizi Gratis dari kabupaten lain, bahkan setiap kecamatan tidak boleh lagi membeli kebutuhan Makan Bergizi Gratis (dari kecamatan lain)," ujar Riza dikutip dari VIVA, Jumat, 29 November 2024.

Operasi Astra Cita 18 Hari, Polres Gresik Amankan 22 Tersangka Judol dan Narkoba

Kemendes lanjut dia dapat membantu desa-desa mengembangkan potensi pangan yang mereka miliki. Sehingga pada akhirnya, seluruh desa pun akan mampu mengambil peran sebagai penyuplai bahan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.

"Setiap desa harus mampu memenuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis, menyuplai bahwa bahan pokok makan itu sendiri, mulai dari beras, sayur, buah, ikan, telur, daging, dan lain sebagainya," ujar Riza.

Presiden Prabowo Malam-malam Gelar Rapat Terbatas dari AS, Ini yang Dibahas

Seperti diketahui, Program Makan Bergizi Gratis diketahui akan menyasar 82,9 juta jiwa. Badan Gizi Nasional pun telah menetapkan bahwa BUMDes dan koperasi menjadi pemasok bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis. Lalu, mereka juga akan membentuk Satuan Pelayanan Gizi.

Satuan Pelayanan Gizi itu akan menyebar ke seluruh desa dan kelurahan dengan skala pelayanan yakni 1 banding 3 ribu jiwa atau 1 Satuan Pelayanan Gizi melayani tiga ribu jiwa yang di dalamnya mencakup siswa dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMA, ibu hamil dan menyusui, serta balita.

Halaman Selanjutnya
img_title