Sejahtera Berkat Sapi Perah
- Nur Faishal/Viva Jatim
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melihat itu sebagai potensi besar untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya di Kota Batu dan Malang, tapi juga kabupaten/kota lainnya penghasil susu sapi perah, juga sapi potong. Karena itu, begitu penyakit mulut dan kuku (PMK) masuk ke Jatim dan menyebar dengan cepat, Pemprov Jatim langsung melakukan upaya pencegahan dan pegobatan dengan cepat.
Salah satunya dengan mengoptimalkan kegiatan vaksinasi PMK. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Indyah Aryani, mengatakan, secara nasional, vaksinasi PMK di Jatim saat ini sudah dinyatakan dalam kondisi membaik. "Kalau kemarin kita dalam kondisi wabah, sekarang dalam kondisi tertular," katanya saat meninjau program vaksinasi PMK di Koperasi SAE Pujon, Malang.
Dengan begitu, kata dia, status Jatim dalam hal penularan PMK pada sapi sudah menurun. "Kenapa menurun? Karena komitmen kita, termasuk komitmen pimpinan, Ibu Gubernur kita khususnya, komitmen kepala daerah di kabupaten/kota, juga komitmen dari dinas teknis yang menangani," tandas Indyah.
"Saat ini, vaksinasi [PMK] kita sudah hampir 6,8 juta [dosis], dari target kita 7,3 juta [dosis] untuk tahun 2023. Nah, ini merupakan vaksinasi terbanyak di Indonesia. Ini merupakan bagian dari keberhasilan Jawa Timur," ujar Indyah.