Memaknai Istilah Hidrometeorologi dan Tanda-tandanya

Banjir Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kedua, Angin Kencang 

Angin kencang adalah angin yang bergerak dengan kecepatan lebih dari 27,8 kilometer per jam. Angin akan berembus dari daerah dengan tekanan udara tinggi ke daerah dengan tekanan udara yang rendah. Biasanya angin kencang ini paling banyak terjadi pada peralihan musim dan sering bersamaan dengan pembentukan awan kumulonimbus. 

Ketiga, Puting Beliung 

Mirip dengan angin kencang, puting beliung akan banyak terjadi pada peralihan musim. Puting beliung biasa terjadi pada siang hingga sore hari dalam durasi yang sangat singkat, yaitu sekitar 5 menit saja. Angin puting beliung diawali dengan cuaca yang sangat panas kemudian tiba-tiba berubah mendung. Bencana hidrometeorologi ini bersifat merusak karena bergerak dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer per jam. 

Keempat, Banjir 

Banjir adalah meluapnya air karena tanah jenuh atau jalur hidrologi tidak mampu menampung debit air hujan yang turun. Banjir rawan terjadi ketika curah hujan tinggi dan terus menerus. Dalam bentuk yang lebih parah dan merusak, banjir bisa berbentuk banjir bandang. Banjir bandang adalah meluapnya air yang terjadi dengan tiba-tiba dengan debit yang sangat besar. Banjir bandang sangat berbahaya karena bersifat merusak dan menyapu apa saja yang dilewatinya. 

Kelima, Kekeringan