Memaknai Istilah Hidrometeorologi dan Tanda-tandanya
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jika bencana sebelumnya membahas mengenai bencana yang ditandai dengan meningkatkan debit air, turunnya debit air juga bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi, contohnya kekeringan. Kekeringan terjadi akibat defisit curah hujan di suatu wilayah dalam waktu yang cukup panjang. Dampak utama kekeringan adalah minimnya akses air bersih untuk air minum dan gagal panen di ladang pertanian. Selain kelima bencana tersebut, masih banyak contoh bencana lainnya, seperti kebakaran hutan, El Nino, El Nina, longsor, gelombang dingin, dan gelombang panas.
Bencana hidrometeorologi terbanyak di Indonesia berubah setiap tahunnya. Menurut data BMKG, bencana hidrometeorologi yang paling banyak di Indonesia tahun 2010 adalah banjir. Namun angka kejadian banjir terus menurun dan sempat meninggi kembali di tahun 2017. Data tahun 2019 menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi terbanyak adalah longsor sekitar 600 kejadian. Bencana terbanyak berikutnya adalah puting beliung dan banjir dengan masing-masing 400 kejadian.