Tips Diet Sehat dan Seimbang Menurut Dokter Gizi di Surabaya

dr Christina Rusli, SpGK.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Ia bilang faktor utama tingginya masalah berat badan yang dihadapi masyarakat disebabkan karena pola makan.

"Sementara di sekitar sini [Indonesia] kemarin pandemi [Covid-19] kemarin juga sebagai salah satu penyebab. Karena selama pandemi banyak masyarakat aktivitasnya banyak di rumah nggak berani keluar terus nggak berolahraga tapi untuk pola makannya lebih gampang diakses," bebernya.

Pasien dengan berat badan berlebih atau obesitas, dikatakan Christina cenderung terkena penyakit kronis seperti diabetes, jantung koroner, stroke hingga terjadi penurunan fungsi ginjal.

Untuk itu, Christina menyarankan agar masyarakat yang mengalami permasalahan berat badan supaya segera mengatasinya. Namun ia menggarisbawahi, metode untuk mengatasi obesitas setiap orang itu berbeda.

Misalnya, seseorang sukses menurunkan berat badan melalui metode intermittent fasting atau pengaturan pola makan dengan cara berpuasa, yaitu menggunakan jeda waktu untuk bisa mengonsumsi makanan. Umumnya dilakukan dalam waktu 16 jam berpuasa dan delapan jam untuk mengkonsumsi makanan. 

Nah, orang lain kata dokter Christina, belum tentu metode intermittent fasting akan berhasil menurunkan berat badan.

"Karena memang tiap-tiap orang memiliki kondisi-kondisi tertentu yang harus diperhatikan. Misalkan, kalau orang sudah diabetes dan lain sebagainya. Kalau melakukan intermittent fasting harus ada pengawasan lebih lanjut," ucap dia.