Memahami 5 Tahapan Terjadinya Kesedihan dalam Hidup menurut Psikologi
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Hidup tidak selalu berjalan mulus sesuai harapan. Di waktu-waktu tertentu, selalu dihambat oleh berbagai macam kesedihan. Mulai dari kehilangan orang terkasih hingga sesuatu yang membahayakan.
Kejadian semacam itu tidak hanya menghambat proses mulus berjalannya hidup, tetapi juga bisa menjadi pengalaman kurang baik dalam hidup hingga membuat sedih bercampur kecewa.
Dalam ilmu psikologi, kesehatan muncul tidaklah tiba-tiba. Ada proses dan tahapan yang dilalui hingga kesedihan itu benar-benar dirasakan dalam hidup kita. Proses itu dikenal dengan 'Five Stages of Grief' (Lima Tahapan Kesedihan).
Dikutip dari VIVA, Kamis, 14 November 2024, teori ini dikembangkan oleh psikiater asal Swiss-Amerika, Elisabeth Kübler-Ross pada tahun 1969, teori ini menjelaskan pemahaman mengenai perjalanan emosi yang umumnya dialami seseorang saat mengalami kehilangan.
1. Denial (Penyangkalan)
Denial atau penyangkalan menjadi tahap pertama seseorang yang sering dialami seseorang saat merasa sedih, dalam fase ini, individu mungkin merasa sulit untuk menerima kenyataan bahwa orang yang dicintai telah pergi atau kehilangan yang dialami benar-benar terjadi.
Seperti berduka adalah emosi yang luar baisa, tak jarang seseorang erespons perasaan yang kuat dan sering kali tiba-tiba dengan berpura-pura bahwa kehilangan atau perubahan tersebut tidak terjadi.