Simak Panduan Lengkap Keselamatan di Laut, Belajar dari Insiden KMP Tunu

Pemudik turun dari kapal penyeberangan di Tanjung Perak, Surabaya.
Pemudik turun dari kapal penyeberangan di Tanjung Perak, Surabaya.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Laut telah menjadi nadi transportasi dan sumber kehidupan bagi jutaan warga Indonesia. Namun, insiden kecelakaan laut yang kerap terjadi mengingatkan kita bahwa keselamatan di perairan adalah prioritas utama yang tak boleh diabaikan.

Salah satu peristiwa yang menggugah kesadaran publik adalah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga mengungkap banyak celah dalam kesiapsiagaan dan penegakan standar keselamatan pelayaran.

Dari insiden tersebut, ada sejumlah pelajaran penting yang perlu dipahami dan diterapkan oleh setiap penumpang, pelaut, dan operator kapal untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.

1. Pahami dan Ikuti Prosedur Keselamatan di Atas Kapal

Setiap kapal penumpang wajib memiliki dan menyosialisasikan prosedur keselamatan seperti titik kumpul darurat (muster point), penggunaan pelampung, serta jalur evakuasi. Penumpang perlu menyimak arahan awak kapal, membaca petunjuk yang tersedia, dan memperhatikan lokasi alat keselamatan sejak awal perjalanan.

2. Gunakan Life Jacket Sejak Ada Tanda Bahaya

Salah satu kesalahan fatal dalam banyak kecelakaan laut adalah keterlambatan memakai pelampung. Begitu tanda bahaya diumumkan—baik berupa kemiringan kapal, suara sirine darurat, atau arahan awak kapal—penumpang wajib segera mengenakan jaket pelampung dan menjauh dari muatan berat atau kendaraan.