Penjelasan Kepsek soal Dugaan Penganiayaan Siswa SMPN 2 Kota Mojokerto

Orang tua korban menunjukan surat laporan.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim – Pihak sekolah buka suara terkait dugaan penganiayaan yang dialami salah satu siswa oleh sekelompok murid di SMPN 2 Kota Mojokerto

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Kota Mojokerto, Mulib membenarkan kejadian itu. Menurut penelusuran sementara, kejadian dugaan penganiayaan terhadap salah satu siswa kelas VII oleh sekempok murid itu dipicu salah paham.

“Ada selisih paham ketika R dan E meminjam bola basket. Terus antara boleh tidak, Informasi dari teman-temannya, katanya (korban) mengucapkan kata-kata kotor, tapi belum tentu. Berangkat dari  itu terus bertengkar. Menurut analisis saya, bertengkar karena karena salah paham,” ungkapnya, Selasa, 24 Januari 2024.

Sejauh ini, Mulib telah memanggil R dan E beserta orang tuanya. Kepada mereka, ia meminta agar menemui orang tua korban untuk meminta maaf. “R dan E) Mengakui sudah merasa bersalah,” katanya.

Belakangan diketahui, jika R dan E menganiaya korban bersama rekan-rekannya pada Kamis, 25 Januari 2024. Ketika itu, korban diduga dikelilingi oleh sekitar 20 anak lalu dipukuli oleh R dan E. Kelompok mereka ini disebut MTD dengan akronim Murid Teladan. Terkait hal tersebut, Mulib belum bisa memastikan. Sebab, saat ini Mulib telah memerintahkan tim ketertiban sekolah untuk mendalaminya.

“Kejadian waktu istrihat, kalau dikerubungi  belum tahu karena mungkin ada yang melihat. Kalau kami punya tim ketertiban yang akan menelusuri,” ungkapnya.

Begitu pula dengan kelompok MTD. Ia mengaku telah mendengar adanya kelompok MTD namun bukanlah organisasi resmi di sekolah. Kendati demikian, ia masih terus berusaha menelusurinya.