Kongres Ansor di Kapal Laut bukan yang Pertama, PKNU Dulu Pernah Lakukan
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor bakal menggelar Kongres XVI pada 2 Februari 2024 mendatang. Uniknya, acara regenerasi organisasi itu digelar di Kapal Pelni KM Kelud yang akan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kendati demikian, kongres di atas kapal laut yang dilakukan Ansor ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, tahun 2010 silam pernah dilakukan juga pada Muktamar Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Kala itu, Ketua Umum Tanfidz PKNU dijabat oleh Choirul Anam.
Cak Anam, sapaan akrab Choirul Anam mengatakan bahwa inovasi itu dilakukan karena ingin lebih irit biaya namun berhasil menjadi pusat perhatian pegiat media. Karena keunikan dan ketidakbiasaanya.
"Kami partai kecil, kalau gak kayak gini, mana ada media mau meliput. Bayar iklan itu mahal, makanya harus cari yang unik," kata Cak Anam dikutip dari berbagai sumber.
Atas keunikan dan kelangkaan acara tersebut, Museum Rekor Republik Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada PKNU. Ia tercatat mendapatkan rekor MURI yang ke-4639.
Kongres GP Ansor Wujud Kebangkitan Bangsa Maritim
Kemudian untuk Kongres XVI GP Ansor, pengamat maritim dari IKAL Strategic Center (ISC), Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menyebut hal tersebut sebagai wujud dari komitmen GP Ansor menghidupkan warisan leluhur Nusantara sebagai Negeri Bahari.
"Bersamaan dengan ini tertegaskan pula, kapal laut bukan hanya tempat penyelenggaraan acara, melainkan lambang keberanian yang diwarisi dari leluhur bangsa Indonesia," kata Hakeng, dikutip dari VIVA, Rabu, 31 Januari 2024.
Kapal laut yang menjadi lokasi diselenggarakannya Kongres XVI GP Ansor merupakan metafora kuat. Mencerminkan perjalanan hidup yang penuh tantangan, di tengah terpaan ombak dan amukan badai.
"Sebagaimana leluhur bangsa Indonesia yang melewati berbagai perjalan dan ujian, kapal laut mencerminkan semangat untuk terus maju, bahkan di tengah badai kehidupan," paparnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kongres XVI GP Ansor, Addin Jauharuddin mengatakan, acara tersebut mengusung tema 'GP Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan'. Dengan tema ini, GP Ansor ingin menguatkan posisinya di kancah peradaban.
"Tema ini menggambarkan sebuah peta jalan yang mengarah pada pembangunan spiritual, sosial, dan kebangsaan, menjadikan GP Ansor sebagai garda terdepan dalam menjaga identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia," ungkapnya, dikutip dari NU Online Jatim, Rabu, 31 Januari 2024.
Addin kemudian mengemukakan bahwa pemilihan tempat Kongres XVI di atas kapal laut sebagai pengejawantahan dari bakti GP Ansor dalam menghidupkan warisan leluhur Nusantara yang masyhur sebagai Negeri Bahari.
"Pelaut ulung, pengarung samudera, penempuh gelombang, dan badai yang tangguh merupakan sederet sapaan yang karib dengan leluhur bangsa Indonesia. Laut diartikan bukan sebagai pemisah antar pulau, tetapi laut sebagai penyatu komunitas, suku bangsa, atau ras yang hidup dalam satu wilayah, yaitu Nusantara," tandasnya.