Agroforestri Sukorejo Komitmen Bersama Pulihkan Lahan Guna Tingkatkan Perekonomian
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Senada, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menerangkan pengembangan Agroforestri Sukorejo merupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan agar memulihkan lahan bekas tambang untuk kepentingan peningkatan perekonomian masyarakat. Termasuk yang tidak boleh dikesampingkan tetap berfokus pada menjaga kelestarian lingkungan.
"Ini merupakan salah satu bentuk moral obligatory komitmen bersama. Bekas tambang di Sukorejo kini bisa dipulihkan guna kepentingan dua sisi sekaliguas, yaitu perekonomian dan lingkungan hidup," terang Arifin.
Dikatakannya, Agroforestri Sukorejo adalah destinasi wisata yang dikembangkan di areal bekas tambang batuan andesit dan tanah liat seluas sekitar 44 hektar. Pengembangan agroforestri ini bertujuan untuk pemulihan konservasi tanah dan air, sebagai pengendali bencana alam berupa banjir dan erosi tanah.
"Selain itu juga sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat melalui penanaman pohon yang bernilai ekonomi serta pengembangan wisata," tandasnya.
Sementara, Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menjelaskan dukungan PLN NP dalam pengembangan Aggroforestri Sukorejo menjadi bagian dari komitmen Perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. “Pengembangan agroforestry ini bukan hanya sekedar memulihkan lahan bekas tambang semata.
"Namun PLN NP bersama KLHK, dan Pemda Trenggalek berkolaborasi berupaya bagaimana memulihkan. Sekaligus membuat peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Ruly.
Ia melanjutkan bahwa kehadiran PLN NP di Kabupaten Trenggalek tidak hanya dalam pengembangan Agroforestri Sukorejo ini saja. PLN NP melalui UP Pacitan telah merintis kerja sama dengan Pemda Trenggalek sejak tahun 2017. Diawali dengan kegiatan konservasi penyu di Pantai Taman Kili Kili Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul.