BMKG Analisis Prakiraan Hilal Awal Ramadhan 2024

Ilustrasi Pemantauan Hilal
Sumber :
  • Viva.com

Surabaya, VIVA Jatim – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis laporan prakiraan hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah atau awal bulan puasa di Indonesia.

BMKG menyatakan bahwa dalam penentuan awal bulan Ramadan, informasi didapatkan melalui data-data hilal (hasil hisab) saat matahari terbenam.

Adapun disebutkan awal puasa berpotensi jatuh pada hari yang berbeda. BMKG menjelaskan, konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ merupakan peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari, dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi.

"Peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Ahad (Minggu), 10 Maret 2024 M, pukul 09.00.18 UT atau pukul 16.00.18 WIB, atau pukul 17.00.18 WITA atau pukul 18.00.18 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan bulan tepat sama 350,280o," tulis BMKG dikutip Sabtu, 24 Februari 2024.

Dijelaskan, untuk wilayah Indonesia pada 10 Maret 2024, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51 WIT di Waris, Papua. Sedangkan waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.50 WIB di Banda Aceh, Aceh.

"Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 di sebagian wilayah Indonesia," terangnya.

Maka dengan itu, secara secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Ramadhan ditentukan setelah Matahari terbenam tanggal 10, bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam. Dan tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.