Ahli Gizi Beberkan Tips Kurangi Konsumsi Garam Agar Tetap Sehat dan Bugar Saat Berpuasa
- Rahmat Fajar
Mojokerto, VIVA Jatim-Nazhif Gifari, Ahli Gizi dari Universitas Esa Unggul, membeberkan tips mengurangi konsumi garam agar tetap sehat selama menunaikan puasa Ramadan. Sebab konsumsi garam berlebih menyebabkan dehidrasi dan hipertensi.
Edukasi tips sehat & bugar berpuasa disampaikan Nazhif saat Ngabuburit Sehat Media Bersama Ajinomoto di guest room kantin PT Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto. Selain pola makan bergizi seimbang saat berbuka dan sahur, ia juga menjelaskan strategi diet rendah garam.
Menurutnya, jika banyak mengonsumsi makanan yang terlalu banyak garam dapat menyebabkan dehidrasi saat berpuasa, karena garam memiliki sifat higroskopik (mudah menyerap kadar air). Bahkan, jika berlebih dikonsumsi, dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi sendiri berisiko memicu penyakit degeneratif lainnya seperti stroke, diabetes, gagal ginjal dan serangan jantung.
Sebagai solusinya, konsumsi garam bisa dikurangi dengan menambahkan sedikit monosodium glutamat (MSG) sebagai sumber rasa umami atau gurih ke dalam masakan. Karena MSG hanya mengandung 12 persen natrium.
Unsur lain dari MSG adalah 78 persen glutamat dan 10 persen air. Sedangkan unsur natrium pada garam dapur jauh lebih tinggi, yakni 39 persen.
"Satu gram garam mengandung 400 mg natrium. Sedangkan 1 gram MSG mengandung hanya 133 mg natrium, sepertiganya," terangnya di lokasi, Jumat, 21 Maret 2025.
Saat memasak, lanjut Nazhif, rekan-rekan bisa mengurangi hingga 30 persen garam menggunakan MSG. Sebagai contoh apabila butuh 2 sendok teh garam untuk memasak, maka bisa disiasati dengan 1 sendok teh garam dapur ditambah 1/2 sendok teh MSG.