Tebing Kepuh Trenggalek Jadi Screen Estetik Bikin Menarik Delegasi Putri Otonomi Indonesia
- VIVA Jatim/Madchan Jazuli
Trenggalek, VIVA Jatim – Gala Dinner Finalis Putri Otonomi Indonesia (POI), Delegasi APKASI, dan Delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD) terasa estetik. Pasalnya, lokasi outdoor di Tebing Kepuh dengan panjang sekitar 60 meter digunakan sebagai latar screen visual yang menarik.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, Gala Dinner sengaja dilakukan outdoor di Tebing Kepuh karena ingin seluruh daerah yang tergabung dalam APKASI menyatu dengan alam.
Menurut Mas Ipin sapaan akrabnya, lokasi bekas tambang galian tanah liat dan batu andesit yang berada Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari, Trenggalek itu cukup merepresentasikan kondisi di daerah.
"Makanya kenapa kita memilih Tebing Kepuh sebagai Comming Dinner kita hoasting mereka di sini. Batunya bisa untuk buat background show musik dan tari ternyata cantik dan bisa membuat impression beberapa delegasi, maka tentu kalau ini menjadi Tourism Spot cukup menarik," ujar Mas Ipin, Sabtu, 8 Juni 2024.
Disinggung project yang saat ini tengah dalam bahasan dan direalisasikan adalah bagaimana pemerintah daerah memonetisasi kelebihan alam menjadi sebuah nilai tambah, Mas Ipin mengaku bisa memanfatkan alam tanpa harus merusak dan bisa mendatangkan duit.
"Caranya apa? dengan paket Ecotourism seperti yang kita tunjukan ini. Batunya tidak usah diambil, ternyata menarik," terangnya.
Pantauan VIVA Jatim, visual digital dari proyektor yang diarahkan ke tebing yang berukuran panjang kurang lebih 90-an meter dengan ketinggian 50 meter membuat decak kagum delegasi yang hadir. Selian visual digital, juga digunakan sebagai latar lakon drama lokal Trenggalek menambah kesan menonjolkan kearifan lokal.