Pedagang CFD Tulungagung Keukeuh tak Mau Pindah

Pedagang UMKM Tulungagung, Abdul Azis.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim – Polemik penataan pedagang kaki lima (PKL) saat car free day (CFD) di Alun-alun Tulungagung terus berlanjut. Pedagang bersikukuh untuk tetap berjualan di area Alun-alun Tulungagung enggan dipindah di sisi barat Masjid Agung Tulungagung hingga Jalan Ahmad Yani Barat.

Sementara Denah dari Dinas Perhubungan Tulungagung, telah disiapkan tempat sepanjang Jalan KH Wahid Hayim yang berada di selatan hingga barat Masjid Agung Al-Munawwar dan Jalan Ahmad Yani Barat. Sehingga di Jalan RA Kartini atau bundaran Alun-alun kawasan steril.

Sedangkan space untuk paguyuban dan area event tepat di titik nol Tulungagung serta di Jalan Ahmad Yani Timur atau di sekitar Kantor Pemkab Tulungagung. Sementara untuk kantong parkir berada di Jalan Pangeran Diponegoro (selatan titik nol), Jalan Teuku Umar (sisi utara), Halaman sisi timur kantor pemkab dan SDN Kampungdalem (sisi timur). Sisi barat di ujung jalan A Yani Barat dan Jalan Wahid Hasyim.

"Kami berharap tetap di alun-alun dengan catatan yang pedagang itu cuma diisi bahu jalan sebelah kiri. Kalau kemarin-kemarin itu memang sempat semrawut itu karena kanan-kiri," ujar Forum UMKM Tulungagung, Abdul Azis kepada VIVA Jatim, Rabu, 3 Juli 2024.

 

Denah CFD di Alun-alun Tulungagung.

Photo :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

 

Azis mengaku tujuan pedagang berjualan di lokasi CFD tidak lain untuk lebih dekat dengan para pengunjung yang sedang berolahraga. Ia mengatakan akses yang langsung melihat penjaja makanan membuat mayoritas pedagang laku keras

"Ingin berjualan di sana karena di manapun berada, kalau banyak orang pasti banyak pembeli gambarannya seperti itu," terangnya.

Ia mengaku selama proses pemberhentian CFD sementara ini, pihaknya tengah mendata jumlah pedagang. Total yang sudah terdaftar dalam paguyuban satu maupun opaguyuban dua ada sebanyak 300 orang.

Ketika model sistem satu sisi bahu jalan, Azis mengatakan kemungkinan bisa meluber. Sehingga opsi penempatan di sepanjang Jalan Wahid Hasyim atau selatan Masjid Agung Al-Munawwar Tulungagung bisa sebagian ditempatkan disitu. 

Disinggung perihal pemindahan di sebelah barat, Azis mengklaim akan mengurangi pembeli. Pasalnya pengunjung dari selatan melalui titik nol akan menuju ke Alun-alun Tulungagung dan pulang melalui satu jalur. Ketika dipindah, pembeli juga akan sedikit berjalan beberapa ratus meter dari alun-alun.

"Kemarin saya lihat sendiri memang Kebanyakan yang olahraga sekaligus mencari sarapan gitu sama keluarganya. Dari selatan otomatis langsung pulang satu pintu," tandasnya.