15 Ribu Banser Jawa Timur Ikuti Apel di Bali, Ketua Ansor Jatim: Gak Ada Kaitan Muktamar PKB

Ketua PW Ansor Jatim Musaffa Safril.
Sumber :
  • Dokumen pribadi Musaffa Safril

Surabaya, VIVA JatimApel Kesetiaan PBNU oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Ikatan Pencak Silat Nahdaltul Ulama Pagar Nusa digelar di Bali pada 21-25 Agustus 2024, berbarengan dengan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga dilaksanakan di Bali pada 24-25 Agustus 2024. Ansor Jawa Timur mengirim sekitar 15 ribu Banser ke kegiatan tersebut.

Ketua Ansor Jatim terpilih Musaffa Safril mengatakan, Banser dari seluruh cabang di Jawa Timur dikirim ke Bali untuk mengikuti Apel Kesetiaan PBNU. “Ada 15 ribu Banser yang mengikuti apel kesetiaan di Bali,” katanya kepada VIVA Jatim, Jumat, 23 Agustus 2024.

Selain dari Jatim, lanjut Safril, Banser dari Bali dan Nusa Tenggara Barat juga bergabung di Pulau Dewata menghadiri Apel Kesetiaan PBNU. Pria asal Sumenep, Madura, itu menegaskan, acara tersebut tak ada kaitannya dengan Muktamar PKB yang digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024.

“Enggak ada kaitannya [dengan Muktamar PKB],” ujar Safril.

Salah satu Pimpinan Cabang Ansor yang mengirim Banser ke Bali ialah Ansor Trenggalek, yang menerjunkan sekitar 300 Banser ke acara Apel Kesetiaan PBNU. Menumpangi 5 bus, Mereka diberangkatkan dari jalan depan Pondok Pesantren Mamba'ul Huda Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Trenggalek, pada Kamis kemarin. 

"Kami menyiapkan 250 sampai 300 pasukan, berseragam lengkap satu komando pada PBNU,” kata Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Trenggalek, Anugerah Iskandar Putra.

Informasi adanya Apel Kesetiaan PBNU di Bali jadi sorotan karena berbarengan dengan Muktamar PKB di provinsi yang sama dan dalam waktu bersamaan. Apel kesetiaan Banser dan Pagar Nusa itu pun dikait-kaitkan publik dengan konflik yang terjadi antara PBNU dengan PKB.

Konflik kian memanas setelah PBNU membentuk Pansus PKB yang isunya ingin mengambil alih PKB dari kepemimpinan A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Alasan PBNU, PKB telah mengabaikan kepemimpinan ulama NU.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, kegiatan tersebut bukan atas inisiasi PBNU dan tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB. “Ini inisiatif mereka,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis kemarin, dikutip dari VIVA pada Jumat, 23 Agustus 2024.